Taiwan Libatkan Solusi Teknologi Melawan Covid-19
Cyberthreat.id - Taitra, kamar dagang dan industri (Kadin) Taiwan, ikut serta menghadirkan solusi teknologi untuk melawan Covid-19. Taiwan adalah salah satu negara yang berhasil melawan penyebaran pandemi Covid-19 dimana salah satu indikasinya adalah tingkat kesembuhan jauh lebih tinggi dari tingkat kematian.
Pemerintah Taiwan juga bergerak cepat karena berpengalaman menangani wabah SARS pada tahun 2003. Taiwan tidak mengembangkan aplikasi CoronaVirus, tetapi membuat aplikasi yang membantu melawan penyebaran seperti aplikasi data stok masker. Data dan fakta ini bisa disimak dari berbagai pemberitaan media massa lokal maupun internasional.
Dunia bisnis Taiwan berkontribusi besar terhadap perang melawan COVID-19 di berbagai bidang. Misalnya, raksasa industri TIK seperti Quanta dan Foxconn mengubah jalur produksi untuk membuat deteksi virus kit dan ventilator.
Formosa Plastic Corporation bergerak di bidang produksi PP dan Spandex, bahan baku gaun isolasi dan masker medis; TCI Company berfokus memproduksi virus scanner yang bisa menguji 96 pasien sekaligus.
Sci yang berbasis di Taiwan Pharmtech, produsen kina terbesar kedua di dunia, mengumumkan akan mensintesis 15 juta tablet kina dalam 3 bulan mendatang. Semua hasil penelitian biomedis Taiwan yang melibatkan teknologi terbaru akan digunakan untuk membantu mengakhiri pandemi.
Riset Institut Kesehatan Nasional Taiwan (NHRI) juga membuat kemajuan yang signifikan dalam mensintesis Remdesivir, pengobatan pasca infeksi yang sangat baik untuk penyakit COVID-19. Hingga kini beberapa negara telah mendekati institut ini untuk berkolaborasi.
Chiung-Tong Chen, Direktur Institut Penelitian Bioteknologi dan Farmasi (IBPR) di NHRI, mengatakan Litbang obat CoronaVirus anti COVID-19 termasuk;
"Menggunakan obat-obatan yang sudah ada seperti kina, temuan penelitian-penelitian dari wabah SARS, serta (memanfaatkan) Big Data dan (mengembangkan) Artificial Intelligence (AI) untuk menemukan kemungkinan senyawa atau zat," ungkap Chen dalam siaran pers yang diterima Cyberthreat.id, Jumat (17 April 2020).
Selain itu, akademi nasional Taiwan, Academia Sinica, telah membuat terobosan pada produksi kit screening cepat 15 menit. Peneliti di akademi itu juga telah mengidentifikasi potensi protease COVID-19 inhibitor, yang dapat mengganggu siklus infeksi CoronaVirus dan memblokir replikasinya.
Selanjutnya, meski masih dalam uji klinis, Kementerian Taiwan Sains dan Teknologi baru-baru ini mengungkapkan tes Corona 12 menit kit. Kit ini merupakan upaya bersama Taiwan dan Denmark yang bertujuan untuk memperoleh Sertifikasi Uni Eropa pada bulan Mei dan akan diluncurkan di Taiwan bulan Juni mendatang.