Kemnaker: Masyarakat Teliti Instal Aplikasi Prakerja
Cyberthreat.id - Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Ketenagakerjaan, Raden Soes Hindharno, mengimbau masyarakat untuk teliti dan tidak menyerahkan data pribadinya kepada pihak lain. Ia menanggapi banyaknya ancaman aplikasi palsu Prakerja yang bertebaran di berbagai layanan distribusi digital.
Soes meminta masyarakat untuk mencari informasi hanya melalui situs web resmi Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) dan situs resmi Prakerja. Masyarakat, kata dia, harus semakin waspada karena di tengah pandemi Covid-19 banyak penjahat siber memanfaatkan situasi untuk mencuri data atau melakukan penipuan.
"Pastikan untuk selalu membuka dan mencari informasi melalui Prakerja.go.id. Di luar itu abal-abal," kata Soes kepada cyberthreat.id, Kamis (16 April 2020).
Untuk keamanan dari situs
prakerja.go.id, Soes mengatakan Kemnaker sangat mengutamakan perlindungan dengan menerapkan sistem keamanan berlapis guna menjaga data pribadi yang diberikan oleh para pengguna situs prakerja.go.id.
"Kami menerapkan sistem keamanan berlapis dan selalu melaksanakan pemantauan pada sistem prakerja.go.id."
Hati-hati aplikasi yang mengandung Malware, adware, hingga pencurian data
Soes juga menyarankan tiga hal kepada para pemilik akun kartu Prakerja, terutama dalam menjaga keamanan akunnya guna mencegah penipuan dan peretasan.
Pertama, jangan pernah membagikan kode OTP (one time password) kepada siapapun yang meminta. Kartu prakerja, tegas dia, tidak akan meminta kode OTP apalagi transfer melalui bank.
"Kami tidak akan meminta kode OTP apa lagi transfer via bank, jadi mohon untuk teliti."
Kedua, ia meminta masyarakat berhati-hati ketika menerima kode OTP tanpa diminta. Menurut Soes, masuknya kode OTP secara tiba tiba bisa berarti penipuan. Mungkin saja ada seseorang yang mencoba masuk ke akun kartu prakerja.
Ketiga, ia meminta seluruh pemilik kartu prakerja untuk merahasiakan 16 digit dari akun kartu prakerja dan tidak diberikan kepada siapapun berkaitan dengan keamanan dan privasi pengguna.
Sejumlah aplikasi tak resmi yang beredar di layanan distribusi digital banyak mengandung Malware, adware, hingga mencuri data pribadi. Jika tidak hati-hati, kartu Prakerja menjadi lahan emas bagi penjahat siber yang beraksi di tengah pandemi Covid-19. []
Redaktur: Arif Rahman