Analisis Drone Emprit: Bu Ani Tumbuhkan Sentimen Positif
Jakarta, Cyberthreat.id - Wafatnya Ani Yudhoyono menumbuhkan sentimen positif di jagat raya Twitter, media online dan dunia maya. Mesin analisa media sosial Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, menyatakan tone positif muncul dari mayoritas netizen terutama kubu 01 dan 02.
"Dari analisis warnanya hijau semua. Artinya sentimen positif muncul dari semua pihak termasuk 01 dan 02 lewat ucapan belasungkawa dan hal-hal positif yang berhubungan dengan Bu Ani," kata Ismail kepada Cyberthreat.id, Minggu (2/06/2019).
Data analisis Drone Emprit selama 24 jam terakhir setelah diumumkan wafatnya Bu Ani pada Sabtu (1/06/2019), terdapat sekitar 170 ribu komentar di jagat raya Twitter dan lebih dari 31 ribu link media online memberitakan sosok Ani Yudhoyono, istri Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kalau totalnya sekitar 202.672. Itu total mention dan link berita sementara kalau di persentase itu 84 persen di Twitter dan 16 persen di media online," ujarnya.
Jika di rinci, kata dia, dari 202 ribu komentar dan link berita itu hanya terdapat sekitar 18 ribu yang membunyikan tone negatif terhadap isu wafatnya Bu Ani.
Lebih dari 127 ribu membunyikan tone positif sementara 57 ribu mengucapkan komentar yang netral. Netral artinya tidak terkait politik dan lebih mengutamakan pesan belasungkawa.
Ismail mengakui memang ada sisi lain seperti terdapatnya segelintir orang yang memanfaatkan isu wafatnya Bu Ani lalu mengaitkannya dengan perang narasi politik.
Contohnya, perang kata-kata antara akun pendukung Ahok yang menyerang Gubernur DKI Anies Baswedan terkait ketersediaan rumah sakit kanker dan jantung di Jakarta.
Namun, setelah Ismail melakukan penelusuran, akun-akun yang terlibat biasanya anonim atau pun akun baru dengan follower sedikit. Isu Bu Ani sekaligus menghilangkan isu negatif terkait aksi demonstrasi 21-22 Mei yang berlangsung di Bawaslu RI.
"Bagi saya itu tidak penting karena yang harus dilihat adalah tone positifnya itu."
Akun Presiden Jokowi
Akun milik Presiden Joko Widodo mendapat tanggapan paling banyak setelah mengucapkan belasungkawa terhadap Bu Ani dan keluarga besar Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono Sabtu (1/06/2019) pukul 14.00 WIB. Akun Twitter Jokowi memiliki pengikut sebanyak 11,5 juta followers.
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Selamat jalan Ibu Ani Yudhoyono, seorang perempuan teladan, Ibu Negara dan istri yang setia, dan seorang ibu yang baik. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT dan segenap keluarga besar almarhumah diberi-Nya kekuatan dan kesabaran," tulis akun Twitter Jokowi yang di retweet oleh sekitar 24.394 akun.
Berikutnya akun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang ucapan belasungkawanya di retweet sekitar 7.784 akun. Mantan Gubernur DKI itu memiliki pengikut sekitar 8,3 juta.
Kemudian akun Prabowo Subianto yang memiliki pengikut sekitar 4 juta followers. Ucapan belasungkawa Prabowo mendapat retweet sebanyak 5.287 akun.
Tone Positif dari Elit
Bagaimana mempertahankan tone positif supaya bisa bertahan lama? Ismail mengatakan para elit politik maupun tokoh yang berpengaruh bisa berperan mempertahankan tone positif tersebut.
Caranya dengan memperbanyak komentar yang konstruktif dan mendidik. Hal ini persis seperti yang dikatakan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian yang mengatakan persoalan yang paling utama dari media sosial adalah etika.
"Jadi jangan berharap Netizen yang menjaga sentimen positif karena setelah ini usai mereka mungkin akan berkelahi lagi."
"Yang paling penting ke depan dan perlu diangkat adalah memberikan ruang berupa pesan positif ke netizen. Elit jangan minta ke netizen untuk positif terus, tapi bagaimana para tokoh ini berperan dan terlibat langsung," tutupnya.