Data 115 Juta Pengguna Ponsel Pakistan Terekspose

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Cyberthreat.id – Rewterz Threat Intelligence, pelopor layanan keamanan siber (cybersecurity) di Pakistan, mengklaim telah menemukan tumpukan data sebanyak 115 juta pengguna ponsel di negara tersebut.

Data tersebut dijual di forum dark web pada Jumat (10 April 2020), seperti diberitakan Techjuice.pk, media berita teknologi asal Pakistan.

“Penjahat dunia maya di balik pelanggaran data ini meminta bayaran 300 BTC (sekitar US$ 2,1 juta) untuk data tersebut,” tulis Techjuice.

Tim Rewterz Threat Intelligence mengatakan, tumpukan data tersebut berisi detail pribadi pengguna, seperti nama lengkap, alamat lengkap, nomor ponsel, serta nomor National Identity Card/NIC ( KTP-nya Pakistan) dan Nomor Pajak.

Penjahat dunia maya yang menawarkan data itu adalah anggota VIP dari forum dark web tempat iklan tersebut dipasang. “Basis data baru diretas pekan ini (baca: pekan lalu). Data itu masih diperbarui saat saya mengambil data. Dikelola dengan baik di CSV dengan header untuk kesenangan Anda," demikian sang hacker mengiklankan.

Namun, TechJuice masih mencoba memverifikasi klaim temuan itu secara independen. Menurut TechJuice, masih ada keganjilan dari laporan tim Rewterz Threat Intelligence.

“Lagi pula, itu hanyalah klaim yang dibuat oleh perusahaan keamanan siber Pakistan. Ada beberapa poin yang membuat kami menggaruk-garuk kepala, termasuk mengapa identitas penjahat belum diungkapkan atau mengapa tidak ada waktu unggahan yang jelas,” tulis TechJuice.[]

Redaktur: Andi Nugroho