Ada Penyusup Cabul, Singapura Larang Guru Pakai Zoom
Cyberthreat.id - Aplikasi video koferensi jarak jauh, Zoom, kini terlarang bagi para guru di Singapura. Gara-garanya, ada tamu tak diundang yang bergabung dalam kelas online yang diselenggarakan sebuah sekolah di sana.
Tak sekedar menyusup, dua orang tak dikenal itu menunjukkan gambar cabul dan berkomentar tak senonoh dalam kelas online yang juga diikuti siswi remaja.
"Ini adalah insiden yang sangat serius," kata Aaron Loh, direktur ivisi teknologi pendidikan di Kementerian Pendidikan Singapura seperti dikutip Bloomberg, Jumat (10 April 2020)
"Kami saat ini sedang menyelidiki pelanggaran yang terjadi dan akan mengajukan laporan polisi jika diperlukan," kata Aaron.
Aplikasi Zoom marak digunakan di berbagai negara menyusul kebijakan belajar dari rumah selama wabah pandemi Covid-19. Namun, seiring dengan peningkatan jumlah pengguna, insiden penyusupan yang dikenal dengan "zoom boombing" juga merajalela.
Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi di Amerika Serikat dan sejumlah negara lain. Zoom sendiri telah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka sedang bekerja untuk memperbaiki masalah keamanan di aplikasinya.
Rabu lalu, Taiwan telah melarang pejabat pemerintah menggunakan Zoom utuk komunikasi resmi tau telekonferensi jarak jauh. Larangan serupa juga diterapkan oleh lembaga antariksa Amerika, NASA. Tak ketinggalan, Departemen Pendidikan Kota New York juga melakukan hal yang sama.
Tentang insiden di Singapura, juru bicara Zoom mengatakan,"Kami baru-baru ini mengubah pengaturan default untuk pengguna pendidikan yang terdaftar dalam program K-12 kami untuk memungkinkan ruang tunggu virtual dan memastikan guru adalah satu-satunya yang dapat berbagi konten di kelas."
Perusahaan juga menambahkan ikon "Keamanan" baru ke bilah alat aplikasi untuk semua pengguna, memberikan akses lebih cepat ke fitur keamanan.
Sementara sekolah-sekolah masih ditutup dan belajar dari rumah masih diterapkan, Direktur Divisi Teknolofgi Pendidikan Singapura Aaron Loh mengatakan sementara pihaknya mengusut insiden itu, kelas belajar onnline tetap dilakukan dengan menggunakan berbagai sumber daya yang tersedia di Ruang Belajar Siswa Singapura.
"Kami telah menjelaskan kepada semua guru mengenai langkah-langkah keamanan yang harus mereka patuhi ketika menggunakan platform konferensi video tersebut, salah satunya tidak membagikan tautan rapat di luar siswa di kelas," kata Aaron kepada The Straits Times.[]