Hoax, Video Trump Berdoa dengan Umat Islam karena Corona

Postingan hoax soal Donald Trump doa bersama umat Islam Amerika terkait virus corona

Cyberthreat.id - Di tengah melonjaknya jumlah warga Amerika Serikat yang terjangkit virus corona hingga menjadi yang terbanyak di dunia, beredar sebuah video yang mengklaim "Presiden Amerika Serikat Donald Trump bergabung dengan umat Islam untuk berdoa agar diselamatkan dari virus corona setelah gagal mengatasinya."

Video itu berdurasi 3 menit dan ada logo ABC News di kanan bawah.

Video itu awalnya dibagikan dengan teks Hindi oleh pengguna Twitter @rtapgarhiSonu  (link arsip) dan pengguna Facebook Hema Sakhe  (link arsip) dengan kalimat pengantar "Negara paling kuat di dunia juga mengakui kekuatan Al-Quran dan membaca Al-Quran di Gedung Putih dan berdoa untuk corona. Bagikan ini, hormati setiap agama."

Video itu juga dibagikan oleh sejumlah pengguna Facebook dan grup WhatsApp di Indonesia.

Penelusuran Cyberthreat.id menemukan video itu telah diverifikasi oleh atlnews.in pada 28 Maret lalu sebagai penyesatan informasi. Setelah ditelusuri ternyata itu adalah video lama dalam acara doa lintas agama (national prayer services) saat Donald Trump dilantik sebagai presiden Amerika Serikat ke-58 di Katedral Nasional, Washington pada 21 Januari 2017 yang menghadirkan sejumlah tokoh agama, termasuk yang mewakili Islam.

Di situs Katredral Nasional disebutkan daftar tamu yang hadir antara lain Imam Muhammad Magid dari Virginia dan Sajid Tarar selaku penasihat Masjid Madinah di Baltimore, Maryland.

Altnews.in menemukan adegan yang sama dengan yang diperlihatkan di video itu dalam sebuah video yang diunggah oleh C-SPAN. Dalam versi C-SPAN, adegan pembacaan ayat Al-Quran muncul di menit ke 36:58.


Potongan dari video C-SPAN saat doa bersama lintas agama pada 21 Januari 2017

Video pada acara yang sama dengan sudut pengambilan gambar berbeda juga tersedia di kanal Youtube Fox News yang juga diunggah pada 21 Januari 2017. Adegan yang sama terlihat di menit ke 35:40.

Sebuah artikel di Washington Post tanggal 21 Januari 2017 melaporkan, "Presiden Trump menghabiskan lebih dari satu jam pada hari Sabtu di sebuah layanan doa antaragama yang dirancang untuk mendoakan persatuan nasional ketika diperkirakan 500.000 orang mengalir ke ibu kota negara untuk memprotes kepresidenannya yang masih muda."

Dengan demikian, video yang disebut sebagai Trump sedang berdoa dengan kekuatan Al-Quran agar diselamatkan dari wabah corona itu, sesungguhnya adalah video layanan doa nasional lintas agama pada 2017.[]