APLIKASI TELEKONFERENSI
Lelaki Telanjang Gegerkan Video Call Sekolah Dasar
Cyberthreat.id – Seorang lelaki tak dikenal, hanya bercelana dalam, tiba-tiba muncul dalam sebuah telekonferensi yang dipakai siswa sekolah dasar di Norwegia.
Ulah lelaki itu membuat geger sekolah dan orangtua siswa, sekolah pun akhirnya menghentikan layanan konferensi video. Sejak virus corona (Covid-19) mewabah di negara itu, sekolah-sekolah diliburkan dan aktivitas guru dengan murid beralih ke video daring (online).
Saat itu pukul 10.00 pagi, tiga siswa perempuan berusia sembilan tahun di sebuah sekolah di Oslo merasa ada yang aneh di layar aplikasi Whereby yang dilihatnya. Seorang lelaki tiba-tiba muncul dalam percakapan aplikasi konferensi video itu.
Di gambar keempat, lelaki itu terlihat rebahan di ranjang dan hanya memakai celana dalam. “Ia mencoba mengajak bicara anak-anak. Tapi, mereka takut dan jijik, siapa orang ini,” ujar seorang orangtua siswa.
“Padahal, aplikasi ini hanya untuk siswa sekolah dan guru. Saya adalah salah satu orang dewasa yang ada di rumah dan melihatnya sendiri,” kata ibu dari salah satu siswa itu.
“Saya jadi khawatir tentang apakah aplikasi yang melalui sekolah ini aman digunakan?”
NRK, media penyiaran pemerintah Norwegia, mengatakan, sekolah telah melaporkan insiden ke kepolisian setempat. “Kami tidak tahu bagaimana dia bisa masuk ke ruang kelas digital. Orang itu pasti telah memperoleh tautan yang diizinkan,” kata kepala sekolah itu.
Sejak kejadian itu, setelah berkonsultasi dengan Departemen Keamanan Informasi di Administrasi Pendidikan, sekolah akhirnya memutuskan untuk menutup ruang kelas digital.
“Kami memilih menutup aplikasi pengajaran dan memindahkan pengajaran ke Teams (platform konferensi video milik Microsoft) atas saran dari Administrasi Pendidikan,” kata kepala sekolah.
Minta maaf
Menanggapi kejadian itu, Manajer Produk dan Teknologi Whereby, Ingrid Ødegaard, meminta maaf atas kejadian itu. “Sangat disesalkan. Ini sesuatu yang seharusnya tidak terjadi,” kata dia kepada NRK.
“Kami menganggap ini sangat serius dan telah memblokir pengguna tersebut. Tentu saja, kami tidak ingin layanan digunakan untuk hal seperti itu. Kami mendorong semua orang yang mengalami hal-hal yang tidak diinginkan untuk menghubungi kami sehingga kami dapat bertindak cepat,” kata Ingrid.
Ia menduga orang tak dikenal itu menyusup ke telekonferensi dengan menebak nama tautan. Kejadian seperti ini memang pernah terjadi sebelumnya, tapi ini baru pertama kali di Norwegia.
Sebetulnya, kata dia, pada layanan Whereby pengguna bisa mengunci ruang percakapan dan selektif terhadap peserta yang mengikuti obrolan. “Guru yang mengelola ruang dan satu-satunya yang dapat membiarkan orang masuk ke akun yang dikelola sekolah,” kata dia.
Ditanya soal keamanan aplikasi, Ingrid mengatakan, “Kami memiliki alat yang memungkinkan pengguna melakukan percakapan pribadi sepenuhnya, tapi, tentu saja, Anda harus menyeimbangkan antara kegunaan dan keamanan. Sayangnya hampir tidak mungkin untuk layanan internet skala ini untuk mencegah hal itu terjadi,” kata Inggris yang mengklaim aplikasinya telah dipakai jutaan pengguna di seluruh dunia.
Sebelumnya, pada tahun lalu peneliti keamanan mengatakan kepada TechCrunch bahwa seorang “pengguna tak diundang” juga pernah mengakses dan mendengarkan rapat video Zoom dan Webex dengan menebak ID konferensi. Para peneliti mengatakan kelemahan itu berhasil diterobos karena banyak rapat daring tidak dilindungi oleh kode sandi.[]
Redaktur: Andi Nugroho