Namecheap Blokir Domain Corona, Covid, dan Vaksin
Cyberthreat.id - Penyedia nama domain Namecheap mengumumkan telah memblokir pendaftaran domain dengan kata-kata tertentu terkait pandemi global CoronaVirus (Covid-19). Perusahaan yang bermarkas di Los Angeles itu menyebutkan domain yang mengandung nama seperti 'coronavirus', 'covid', dan 'vaksin' tidak bisa lagi digunakan.
Dalam keterangannya, Namecheap menyatakan pemblokiran terhadap kata-kata tersebut guna mencegah penyalahgunaan dan penipuan dari situs-situs yang mencoba menjajakan produk palsu dan menyebar disinformasi hingga menggunakannya untuk kejahatan siber.
Sejak pandemi Covid-19 merebak, banyak penjahat cyber yang memanfaatkan krisis kesehatan global yang sedang berlangsung untuk mencuri data, melakukan penipuan, mengirim Malware hingga melakukan serangan siber. Namecheap juga bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menghapus URL yang disebut berlaku "curang atau kasar".
"Selalu ada orang-orang yang mencoba mengambil keuntungan dari situasi krisis dengan melakukan tindakan penipuan. Sebagai tanggapan, kami aktif bekerja dengan pihak berwenang untuk secara efektif mencegah dan menghapus domain atau situs web yang menipu atau situs web yang terkait dengan Covid-19 ," tulis CEO Namecheap, Richard Kirkendall, dalam pemberitahuan via e-mail, Rabu (25 Maret 2020).
"Kami telah melarang istilah tertentu seperti coronavirus, covid, dan vaksin dari alat pencarian domain kami sehingga tidak dapat dibeli dan digunakan untuk penyalahgunaan."
Jika terdapat pengguna nama domain yang ingin melakukan perubahan atau menggunakan nama yang dilarang, Namecheap mengatakan telah memiliki tim khusus untuk menangani persoalan tersebut.
"Tim dukungan akan tersedia untuk meninjau dan mendaftarkannya bagi pengguna secara manual berdasarkan permintaan pengguna."
Laporan The Verge menyatakan penipuan dan penyalahgunaan yang berhubungan dengan Corona telah merajalela secara online dalam beberapa bulan terakhir. Itu terjadi akibat situasi pandemi telah memburuk di seluruh dunia dan banyak sekali ekonomi yang terhenti dalam upaya membendung penyebaran penyakit.
Sebelumnya, Amazon, eBay, dan lapak penjual online lainnya mulai menghapus daftar yang membuat klaim virus corona, serta membatasi penjualan barang-barang kesehatan seperti masker wajah dan pembersih tangan.
Platform raksasa seperti Facebook, Twitter, dan YouTube semuanya telah memulai bekerja bersama untuk mengambil sikap yang lebih agresif dalam memoderasi potensi kesalahan informasi dan konten penipuan yang terkait dengan krisis Covid-19. []
Redaktur: Arif Rahman