Aplikasi Pikobar Minta Akses Lokasi, Ini Kata Pemprov Jabar

Aplikasi Pikobar di Google Play Store

Jakarta, Cyberthreat.id - Pemerintah Jawa Barat telah membuat aplikasi yang berjalan di ponsel Android terkait penanganan wabah virus corona. Aplikasi bernama Pikobar itu kini tersedia dan bisa diunduh di Google Play Store.

Saat seseorang hendak meng-instal aplikasi tersebut di perangkatnya, sistem ponsel memberitahukan jika aplikasi itu meminta akses lokasi. Untuk apa?

Cyberthreat.id menghubungi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat, Setiaji, untuk meminta konfirmasi.

Menjawab pertanyaan itu, Setiaji mengatakan data lokasi dibutuhkan untuk mengirim peringatan kepada pengguna aplikasi itu.

“Akses lokasi nantinya akan digunakan untuk kasih alert jika user [pengguna] mendekati lokasi yang ada pasien positifnya atau pasien PDP,” kata Setiaji baru-baru ini.

PDP adalah singkatan dari Pasien dalam Pengawasan. Mereka adalah orang yang menunjukkan gejala terjangkit Covid-19 seperti demam, batuk, pilek, dan sesak nafas. Mereka yang berstatus PDP biasanya sudah diisolasi di rumah sakit sambil menunggu hasil uji  laboratorium.

Menurut Setiaji, fitur pengiriman notifikasi kepada pengguna itu masih dalam pengembangan.

Selain meminta akses lokasi, aplikasi tersebut juga meminta akses ke penyimpanan foto/media/file di perangkat seluler pengguna. Setelah diterima, barulah aplikasi itu bisa diunduh.

Menanggapi hal itu, kata Setiaji, permintaan akses ke foto/media/file belum ada fungsi tertentu dan jika di off atau matikan juga aplikasi masih berfungsi.

“Belum ada fungsinya [permintaan akses ke file penyimpanan]. Apps tidak akses apapun ke storage.. ini default development.” kata Setiaji.

Menurutnya, permintaan izin ke file penyimpanan merupakan setting default saat aplikasinya dibuat.

“Pada waktu kami men-develop appsnya, defaultnya begitu [setting meminta akses ke file penyimpanan.”

Aplikasi Pikobar menyajikan data terkini terkait Covid-19 yakni statistik mereka yang terinfeksi, meninggal, dan dinyatakan sembuh, ada 12 menu lain yang tersedia seperti nomor darurat, data jabar, data nasional, data dunia, donasi, survei, periksa mandiri, logistik. saber hoax, daftar relawan, lapor kasus, dan forum.

Per 25 Maret 2020, Jawa Barat berada di urutan kedua terbanyak pasien positif Covid-19 setelah DKI Jakarta. Kasus positif bertambah dari 60 menjadi 73 kasus, sembuh 5,  dan meninggal 10 orang (sama dengan sebelumnya).[]

Berita terkait:

Editor: Yuswardi A. Suud