Amerika Geser Iran, Google Bikin Laman Khusus Covid-19

Ilustrasi Google

Cyberthreat.id - Raksasa teknologi Google membuat laman khusus yang memuat informasi dan data rujukan dari lembaga resmi dan kredibel terkait penanganan virus corona atau Covid-19.  Laman itu dapat diakses di https://www.google.com/covid19.

Direktur Manajemen Produk Google Search, Emily Moxley, dalam postingan blog resmi Google mengatakan situs itu difokuskan untuk memberikan edukasi hingga cara mencegah agar tidak terinfeksi Covid-19.

Saat ini, laman itu masih disajikan dalam bahasa Inggris dalam belum tersedia opsi dalam bahasa lain.

"Situs bakal tersedia lebih banyak bahasa dan akan diperbarui dalam beberapa hari mendatang. Kami berharap situs ini dapat membantu orang menemukan jawab atas pertanyaan yang mereka ajukan terkait Covid-19," kata Emily.

Informasi yang disajikan antara lain berupa informasi kesehatan, kiat-kiat keselamatan dan pencegahan, data dan wawasan, dan peta persebaran virus corona di seluruh dunia.

Salah satu tips yang diberikan seperti 5 hal yang harus dilakukan untuk menghentikan virus corona: sering mencucuk tangan, tutup mulut saat batuk, jangan sentuh wajah, jarak jarak dengan orang lain, dan sebisa mungkin tinggal di rumah.

Google juga merekomendasikan beberapa video yang dapat dijadikan rujukan bagi pengguna yangg sedang menjalani kebijakan Work from Home atau bekerja dari rumah.

Ada juga saluran untuk menyumbangkan dana bagi tenaga medis di seluruh dunia yang sedang berjuang menghadapi wabah pandemi Covid-19.

Di peta persebaran, hingga 24 Maret 2020, wabah virus corona tercatat sudah menjangkit 381.653 orang di seluruh dunia. Dari jumlah itu, 16.558 orang meninggal dunia dan 102.429 dinyatakan sembuh.


Salah satu data yang disajikan di laman khusus Covid-19 dari Google

Amerika Serikat mengalami lonjakan kasus positif Covid-19 dan berada di urutan ketiga setelah Cina dan Italia dengan 46.447 orang terinfeksi. Dari jumlah itu, 587 orang meninggal dunia.

Sebelumnya posisi ketiga terbanyak ditempati oleh Iran yang sekarang turun ke urutan ke enam setelah Spanyol dan Jerman. Di Iran, dari 23.049 orang yang terinfeksi, 1.812 orang meninggal dunia, dan 8.376 lainnya dinyatakan sembuh.

Sedangkan angka kematian tertinggi tercatat terjadi di Italia dengan 6.077 orang, hampir dua kali lipat dari China yang sebanyak 3.277 orang.  

Sebelumnya, mesin pencari Bing milik Microsoft juga telah menyediakan dasbor online berisi peta persebaran virus corona di seluruh dunia yang dapat diakses di https://bing.com/covid.[]