Penggunaan VPN Meningkat Selama Wabah Covid-19
Cyberthreat.id – Penggunaan jaringan virtual pribadi (VPN) di sejumlah negara mengalami lonjakan, terutama di wilayah yang terkena wabah virus corona (Covid-19).
Atlas VPN, perusahaan penyedia layanan VPN, menganalisis data dari 50.000 penggunanya setiap pekan. Mereka menganalisis seberapa tinggi lalu lintas di server-servernya pada tanggal 9-15 Maret yang dibandingkan pada 2-8 Maret.
Hasilnya, penggunaan pada pelanggan tetap masih relatif sama selama dua pekan, tapi tiba-tiba terjadi lonjakan di beberapa negara yang terkena dampak dari virus corona.
Penggunaan VPN di Amerika Serikat meningkat sebanyak 53 persen. Penggunaan VPN juga meningkat di beberapa negara selain AS, seperti di Italia meningkat 112 persen selama sepekan terakhir, Iran meningkat 38 persen, dan Spanyol meningkat 36 persen.
Di saat berita ini dilaporkan oleh Infosecurity Magazine, Selasa (17 Maret 2020), Italia dan Spanyol telah mengeluarkan pemberitahuan karantina atau penguncian wilayah (lockdown). Imbasnya, semua warga negara diharuskan tinggal di rumah. Seluruh bar, cafe, restoran, stadion, bioskop, dan museum ditutup sementara. Pekerjaan pun dilakukan dari rumah (work from home).
Menurut Chief Operating Officer Atlas VPN, Rachel Welch, pemakaian VPN kemungkinan masih bisa melonjak beberapa bulan mendatang. Menurut Welch, mereka yang bekerja di rumah kemungkinan besar memanfaatkan VPN untuk mengamankan komunikasi dengan jaringan perusahaan.
Sementara selama belajar dirumah, anak-anak dan orangtua kemungkinan juga mengakses VPN untuk konten hiburan yang diblokir di negaranya.
"Kami memperkirakan bahwa penggunaan VPN di AS dapat meningkat lebih dari 150 persen pada akhir bulan ini. Tampaknya terus meningkat jika pandemi virus corona memburuk," Welch memprediksi.[]
Redaktur: Andi Nugroho