Imbas Covid-19, Uber dan Lyft Batasi Operasional di AS

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Cyberthreat.id – Uber Technologies Inc dan Lyft Inc pada Selasa (17 Maret 2020) mulai membatasi operasional layanan transportasi di Amerika Serikat dan Kanada untuk meredam persebaran virus corona.

Uber juga menunda sementara layanan di London dan Paris. Fitur pemesanan bersama yang memungkinkan driver mengangkut tiga penumpang berbeda dengan tujuan searah juga telah dinonaktifkan.

"Tujuan kami membantu untuk ‘meratakan’ kurva penyebaran [virus corona semakin rendah] di kota-kota yang kami layani," kata wakil presiden senior Uber Rides dan Platform Andrew Macdonald dalam sebuah pernyataan.

Namun, layanan pengiriman makanan, Uber Eats, tetap tersedia dengan operasional disesuikan dengan kebutuhan.

Lyft, pesaing Uber yang lebih kecil yang hanya beroperasi di Amerika Serikat dan Kanada, juga mengikuti jejak yang sama. “Kesehatan dan keselamatan komunitas Lyft adalah prioritas utama kami, dan kami berdedikasi untuk melakukan apa yang kami bisa untuk memperlambat penyebaran Covid-19,” kata perusahaan itu, seperti diberitakan Reuters, Selasa (17 Maret 2020).

Dimulai sejak Selasa, pengguna Uber di AS dan Kanada juga dikirimi notifikasi untuk mempertimbangkan apakah perjalanan yang mereka rencanakan adalah penting atau tidak. Perusahaan juga menyampaikan untuk "bepergian hanya bila perlu”.

Pengguna juga diminta untuk mempertimbangkan keselamatan pengemudi mereka dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah naik, duduk di kursi belakang dan menurunkan jendela untuk meningkatkan ventilasi.

Uber sebelumnya mengatakan akan memberikan kompensasi kepada pengemudi yang didiagnosis virus corona atau  mereka yang dikarantina hingga 14 hari.[]