Yuk, Simak Panduan Keamanan BSSN untuk Work From Home

Ilustrasi: work from home

Cyberthreat.id - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melalui akun media sosialnya mengeluarkan lima panduan security bagi para pekerja/staf/karyawan yang mengikuti kebijakan pemerintah Work From Home (WFH).

Semakin banyak profesional, mulai dari pelajar dan mahasiswa hingga ibu rumah yang bekerja remote tentu harus memperhatikan aspek keamanan (security) guna menimbulkan kenyamanan dan trust di kalangan masyarakat saat berinteraksi di ruang siber (cyberspace).

Berikut panduan keamanan WFH dari BSSN:

1. Awas! Social Engineering

Kehadiran berbagai teknologi yang memudahkan kehidupan tidak cukup aman membantu orang-orang saat bekerja di rumah. Ketika bekerja di rumah, para hacker mengetahui bahwa staf/karyawan yang bekerja atau belajar dari rumah mengandalkan informasi dari koneksi internet seperti email, chat group, hingga media sosial.

Kondisi inilah yang dimanfaatkan hacker untuk mencuri data dan informasi dengan metode Phishing dan mempermainkan psikologi korban dengan berbagai modus. Misalnya mengirimkan kabar sesuatu yang mendesak atau urgent.

Jangan asal membuka email dan tautan (link) yang mencurigakan atau berasal dari sumber tak terpercaya.

2. Amankan Jaringan Internet di Rumah

Pengguna WiFi di rumah-rumah di Indonesia terus meningkat seiring dengan bertambahnya pengguna internet setiap tahun. Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2018 yang dirilis pertengahan 2019 menyatakan, sebanyak 15 persen dari responden menyatakan diri sebagai pengguna internet di rumah.

Jaringan wireless di rumah dikontrol dengan internet router atau wireless access point. Ini artinya keamanan jaringan wireless adalah hal penting yang perlu diperhatikan.

Perhatikan tips berikut ini:

- Segara ubah password default bawaan pabrik dan ganti dengan yang baru.

- Pastikan hanya orang-orang terpercaya/dipercaya yang diberitahukan password-nya.

- Buat password yang unik, panjang, dan mudah diingat, tapi sulit ditebak.

3. Buat Password yang Kuat

Gunakan password yang berbeda-beda untuk setiap akun dan layanan yang digunakan. Mulai dari email, database, dan sistem online lainnya. Kemudian selalu gunakan otentikasi dua atau multi faktor (2FA atau MFA). Diantara kriteria password yang disarankan adalah unik, panjang, sulit ditebak, dan mudah diingat.

4. Pastikan Semua Software sudah Update

Memastikan semua perangkat lunak (software) yang berjalan di perangkat maupun sistem elektronik dalam keadaan paling update. Pasalnya, hacker biasa memanfaatkan celah keamanan dari software yang kita gunakan.

Celah keamanan ini akan selalu terbarukan (patch) melalui update yang diberikan oleh pengembang (developer) software. Terapkan sistem automatic update sehingga pengguna tidak lupa.

5. Batasi Akses Anak, Keluarga, dan Tamu

Tantangan bekerja di rumah jauh lebih besar ketimbang di kantor. Terlebih jika staf/karyawan sudah berkeluarga. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah anggota keluarga memahami untuk tidak menggunakan perangkat elektronik pribadi anda.

Anak-anak ataupun anggota keluarga di rumah bisa saja menghapus atau mengubah hasil kerja kita sebagai seorang karyawan/staf. Misalnya, mereka bisa mengunduh file atau game yang berbahaya ke dalam perangkat.[]