Lawan Hoax, Popup di Instagram Arahkan Pengguna ke WHO

Ilustrasi

Jakarta, Cyberthreat.id - Hoax dan disinformasi masih akan
menjadi permasalahan serius terkait merebaknya virus corona (Covid-19). Pada Kamis (12 Maret 2020) Covid-19 ditetapkan menjadi Pandemik oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Di waktu bersamaan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menemukan 196 hoax dan disinformasi seputar virus corona. Penyebaran hoax juga disebarkan melalui platform media sosial, seperti Facebook, Twitter dan Instagram.

Instagram menyatakan komitmennya untuk memerangi disinformasi dan hoax virus corona. Di beberapa negara yang terdampak virus corona, Instagram akan memunculkan sebuah popup yang menunjukkan tautan informasi ke WHO.

Pantauan Cyberthreat.id, ketika pengguna memasukkan keyword virus corona pada kolom pencarian, terutama Tags (alias hashtag) di platform Instagram akan muncul sebuah popup.

Popup itu mengatakan "Sedang mencari informasi virus corona? Lihat informasi terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) agar Anda bisa tetap sehat dan membantu mencegah penyebaran virus."

Kemudian, terdapat tiga pilihan opsi pada popup tersebut. Diantaranya Buka WHO.int, Lihat Postingan, dan Batal. Pengguna yang mengklik opsi Buka WHO.int akan diarahkan ke situs web WHO yang resmi yang akan memberikan informasi akurat kepada pengguna mengenai virus corona.

Pengguna yang mengklik opsi Lihat Postingan akan mendapatkan informasi seputar virus corona di aplikasi Instagram. Cyberthreat.id mencoba masuk dan hasilnya adalah postingan teratas terkait virus corona, diisi oleh berbagai akun resmi media massa, seperti Matanajwa, Tribunnews, IDNtimes dan lainnya.

Adapun, ketika pengguna mencari akun dengan keyword virus corona, dua teratas yang muncul adalah akun resmi dari WHO dan Unicef (United Nations Children's Fund).

Mengutip TechCrunch, Sabtu (14 Maret 2020), Instagram juga mencegah pengguna untuk mencari efek augmented reality (AR) terkait virus tersebut, kecuali jika hal itu dibuat oleh organisasi kesehatan yang sah dengan kemitraan bersama Instagram.

Sebelumnya, Instagram juga bekerja sama dengan pengecek fakta pihak ketiga untuk melakukan pengecekan disinformasi dan menandai informasi tersebut dengan label misinformasi. Iklan yang memanfaatkan virus corona biasanya berupa obat yang diklaim dapat mengobati dan mencegah virus juga turut diblokir oleh Instagram.

Berdasarkan data statista.com per Oktober 2019, jumlah pengguna Instagram Indonesia sebesar 60 juta pengguna. Dengan jumlah yang demikian besar, informasi dan konten yang diberikan tidak boleh bermuatan misinformasi dan berita bohong. Apalagi ditengah kepanikan dan kekhwatiran masyarakat terhadap virus corona.[]

Redaktur: Arif Rahman