TEKNOLOGI PEMILU

KPU Bekali SDM dengan Bimtek Sidalih 4.0 dan Cyber Hygiene

Proses Situng di Pemilu 2019 | Foto: Rahmat Herlambang/Cyberthreat.id

Cyberthreat.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI terus mengembangkan manfaat teknologi kepemiluan dan kemajuan IT guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, salah satunya di bidang yang sangat kritikal yakni pendataan pemilih.

Saat ini, KPU tengah menyempurnakan Aplikasi Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) versi 4.0 yang merupakan bagian dari pengelolaan data pemilih agar menjadi semakin akurat. Selain itu, sistem yang terkoneksi memudahkan masyarakat dalam mengakses dan mengawasi kerja penyelenggara.

"Kita gunakan Sidalih 4.0 untuk bantu kerja transparan, kemudian Sidalih yang lebih akurat, lebih mutakhir," kata Ketua KPU RI Arief Budiman saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Sidalih 4.0 Gelombang II di Jakarta, Selasa (10 Maret 2020).

Bimtek diikuti 224 peserta (anggota KPU provinsi, kabupaten/kota dan operator) ditujukan untuk meningkatkan pemahaman jajaran penyelenggara. Dalam hal ini fokusnya adalah memperkuat dan meningkatkan kualitas SDM.

"Teman-teman yang dilatih (Bimtek) disini kalau pulang ada orang tanya jangan sampai enggak bisa jawab. Sedikit saja anda enggak bisa jawab, kepercayaan (trust) orang akan runtuh," ujar Arief.

Sebelumnya pada Senin (9 Maret 2020, saat pembukaan resmi Bimtek, Anggota KPU Viryan memaparkan lebih teknis dalam menjelaskan pentingnya cyber hygiene bagi staf dan karyawan KPU untuk menekan potensi kerawanan gangguan pada software dan hardware di sektor kepemiluan.

KPU RI, kata dia, telah meminta jajarannya untuk menggunakan email yang dikelola lembaga terutama untuk mendukung faktor security.

"Intinya adalah email gunakan email kpu.go.id, berikutnya jaga perangkat, jangan sembarangan install atau download aplikasi, sebaiknya dari Google Play atau excel, dan sebagainya," kata Viryan.

Anggota KPU Evi Novida Ginting Manik menyampaikan pentingnya pemahaman alur tahapan Pemilihan 2020 berdasarkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 1 Tahun 2020. Salah satu yang ditekankan oleh Evi adalah pentingnya 
akurasi data guna mendorong keterbukaan. 

Misalnya soal pemutakhiran data 
pemilih yang tidak terbatas pada persoalan data dan angka, tetapi juga mampu mempelajari kondisi di lapangan, di media sosial, di media massa, baik secara sosial maupun politik. 

"Dengan seperti itu anda bisa cari jalan keluar kendalikan PPDP (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih), PPS (Panitia Pemungutan Suara) dan akan mendapat hasil yang valid dan akurat," ujar Evi.

Kepala Biro Perencanaan dan Data KPU RI, Sumariyandono, berharap kualitas SDM kepemiluan benar-benar memahami fungsi dan manfaat teknologi di dalam mendukung pelaksanaan Pilkada serentak. Dalam Bimtek kali ini, KPU berkolaborasi dengan multi stakeholder kepemiluan seperti Bawaslu dan Kemendagri.

"Kita harapkan bapak/ibu (peserta Bimtek) bisa manjadi champion, bisa menjadi orang yang paham betul tentang Sidalih 4.0," kata Sumariyandono.