ASEAN Butuh Cybersecurity dan Infrastruktur 5G yang Tepat
Cyberthreat.id - Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) mengharapkan sebuah pembangunan ekosistem 5G yang merata di tengah transformasi digital yang terus berjalan secara masif. Wakil Sekjen AEC, Aladdin D. Rillo, meminta negara-negara ASEAN saling bahu-membahu dan bekerja sama dalam mewujudkan tujuan bersama tersebut.
"Digitalisasi saat ini menjadi fokus bagi ASEAN. Untuk itu, kami perlu memiliki infrastuktur yang tepat,” kata Dr. Rillo saat mengunjungi Huawei Cyber Security Transparency di Brussels, Belgia, baru-baru ini.
Hadirnya dunia digital yang cerdas/smart di kawasan ASEAN diprediksi bakal terealisasi pada 2030, sementara tahun 2019 nilai ekonomi digital ASEAN telah mencapai 100 miliar USD (Rp 1.426 triliun). Diharapkan, nilai itu akan terus bertumbuh melampaui 300 miliar USD (Rp 4.280 triliun) pada tahun 2025.
Bagi pemerintahan, bisnis, dan masyarakat umum, transformasi digital bukan lagi hanya sebuah pilihan, tetapi sebuah keniscayaan untuk pemberdayaan ekonomi dan bisnis. Dunia global, kata dia, semakin terhubung dan terintegrasi.
"Tahun ini, di bawah kepemimpinan Vietnam, fokus kami adalah 5G yang akan menjadi fondasi penting bagi kami dalam mendukung transformasi digital dan pasar yang terintegrasi," ujar Rillo.
Faktor Security
Wilayah ASEAN saat ini mengalami pertumbuhan Internet, digitalisasi, media sosial, dan aktivitas mobile yang sangat pesat. Tingkat penetrasi Internet mencapai 65% dengan lebih dari 400 juta pengguna.
Kondisi itulah yang terus mendorong boomingnya sektor digital. Rillo menekankan bahwa implementasi cybersecurity menjadi sangat krusial karena penetrasi internet di ASEAN tengah mengalami tingkat pertumbuhan dan ketergantungan yang tinggi.
“Untuk itu, kami terus mendorong menguatnya kerja sama antar negara di ASEAN, dan membutuhkan dukungan dari pemain-pemain swasta yang terbukti mampu menghadirkan teknologi andal dan terdepan."
"Terutama dalam membangun ekosistem yang ramah inovasi, serta untuk menjawab isu-isu terkait Big Data, privasi data, dan keamanan siber," tegasnya.
Keamanan siber (cybersecurity), menurut Rillo, bakal berperan penting dalam transformasi digital di ASEAN, khususnya dalam mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi digital kawasan yang berbasis 5G, AI, dan IoT serta aplikasi teknologi lainnya. Termasuk sebagai faktor trust (kepercayaan) di sektor konsumen dan pebisnis ekonomi digital.