Laman ‘404 page not found’ Kini Bisa Diakses via Brave

Brave | Foto: Shutterstock

Cyberthreat.id – Pernahkah Anda membuka suatu situs web, lalu mendapati tulisan “404 page not found”? Kini laman tersebut bisa diakses dengan fitur terbaru dari peramban (browser) Brave.

Peramban secara otomatis mengarahkan ulang pengguna untuk memeriksa versi laman arsip yang telah dihapus dari web.

“Sejak 25 Februari 2020, pengguna Brave dapat langsung mengakses konten yang diarsipkan dari laman yang ‘hilang di internet melalui integrasi Wayback Machine pada Brave,” tulis CoinTelegraph, Sabtu (29 Februari 2020).

Fitur tersebut hasil kerja sama Brave dengan perpustakaan digital nirlaba The Internet Archive atau Archive.org, perusahaan yang berdedikasi untuk mengarsipkan miliaran URL dan laman web dalam Wayback Machine-nya.


Berita Terkait:


Dimulai dengan versi 1.4 dari browser desktop-nya, Brave telah menambahkan sistem deteksi 404, dengan proses pencarian Wayback Machine otomatis ke browser desktop-nya,” tulis Internet Archive di blognya.

Kode kesalahan 404 (404 page not found) biasa muncul pada aman peramban web ketika Anda tidak bisa mengakses sebuah situs web.

Tak hanya kode kesalahan 404, Brave juga memiliki fitur yang juga berfungsi untuk mengakses kode kesalahan 408, 410, 451, 500, 502, 503, 504, 509, 520, 521, 523, 523, 524, 525, dan 526.

Ketika Brave mengunjungi laman yang hilang, akan ada pemberitahuan yang berbunyi: “Maaf, halaman itu hilang. Apakah Anda ingin memeriksa apakah versi yang disimpan tersedia di Wayback Machine?”

Dengan mengklik notifikasi itu, pengguna akan dibawa ke versi laman yang diarsipkan, kemudian terdapat berbagai tangkapan layar halaman yang diambil dari waktu ke waktu.

“Ini membuat lebih mudah untuk menemukan informasi yang hilang dari internet, terlepas dari apakah itu sengaja dihapus atau hilang secara tidak sengaja,” tulis The Verge.

Meski tidak ada jaminan bahwa laman yang hilang telah diarsipkan, Internet Archive mencatat bahwa Wayback Machine telah mengarsipkan lebih dari 900 miliar URL dan lebih dari 400 miliar laman web selama 23 tahun.[]

Redaktur: Andi Nugroho