UE Pertimbangkan Sanksi ke Rusia dan China Terkait Hacking

Ilustrasi

Cyberthreat.id - Uni Eropa (UE) berencana memberikan sanksi kepada entitas Rusia dan China serta beberapa individu jika terbukti melakukan serangan cyber. Sikap ini semakin menunjukkan tanda-tanda meningkatnya alarm keamanan jaringan di negara Eropa.

Sejumlah diplomat yang mengerti dengan masalah ini mengatakan, pembicaraan mengenai langkah-langkah dan usulan penerapan sanksi telah dimulai pekan ini. Para diplomat ini menolak menyebutkan nama entitas yang ditargetkan dan insiden terkait.

Mereka juga sangat mewaspadai sikap berbagi rincian informasi tentang sanksi ke publik. Bisa jadi pengumuman ini membuat para diplomat khawatir bakal ditargetkan oleh penjahat siber.

"Langkah ini akan menjadi aplikasi pertama dari rezim sanksi cyber Uni Eropa," tulis Yahoo Finance, Kamis (27 Februari 2020).

Langkah Uni Eropa ini dapat membantu memadamkan beberapa kekhawatiran Amerika Serikat (AS) terhadap UE yang belakangan melunak terhadap China. Eropa diketahui menolak tekanan Washington untuk melarang Huawei Technologies dan jaringannya meskipun AS telah berupaya keras memberikan peringatan tentang mata-mata.

Penerapan sanksi ini bakal memerlukan kebulatan suara 27 anggota UE di tengah kepekaan dan kepentingan nasional negara Eropa yang bersaing. Proses penetapan sanksi ini dimulai dengan diskusi antara para pakar cybersecurity sebelum pemerintah UE diminta untuk menandatangani.

"Mungkin memakan waktu sekitar dua bulan (ke depan)," kata seorang diplomat.  

Semua pejabat dan diplomat yang mengetahui persoalan ini menolak disebutkan namanya karena masalah ini sangat sensitif. Meskipun dua dari beberapa diplomat mengkonfirmasi bahwa kelompok-kelompok yang ditargetkan UE terkait dengan China dan Rusia.

UE telah bersumpah untuk memproyeksikan lebih banyak kekuatan kebijakan luar negeri setelah satu dekade lebih tenaga dan waktu negara Eropa dihabiskan dengan masalah-masalah internal, seperti Brexit dan krisis utang negara. 

Dalam waktu dekat UE berencana mengerahkan kapal perang di lepas pantai Libya guna membantu melindungi embargo senjata yang diamanatkan PBB terhadap campur tangan dari kekuatan-kekuatan seperti Rusia dan Turki dalam konflik yang melanda negara Afrika Utara.

Meski demikian, isu utama dalam rencana pemberian sanksi ini adalah suara bulat dalam pengambilan keputusan kebijakan luar negeri UE. Banyak anggota UE yang khawatir sikap ini bakal membahayakan hubungan dengan China.

China diketahui sebagai mitra dagang terbesar kedua Eropa sekaligus investor asing utama di beberapa negara. Negara lain di UE juga tengah mencari cara untuk normalisasi hubungan dengan Rusia, di mana beberapa negara UE sangat bergantung terhadap pasokan energi dari Rusia.