Kaspersky: Indonesia Sasaran Empuk Trojan Shlayer
Cyberthreat.id - MacOS secara umum dianggap sebagai sistem yang jauh lebih aman, tetapi cara berpikir seperti itu jelas salah. Selalu ada pelaku kejahatan siber yang ingin mengambil keuntungan dari para pengguna macOS. Ancaman Trojan Shlayer, senjata malware (malicious software) yang mengintai para pengguna dari macOS itu sendiri.
Shlayer ini secara khusus memasang program adware yang meneror penggunanya dengan membombardir layar dengan iklan ilegal serta memodifikasi hasil pencarian untuk mendistribusikan lebih banyak pesan iklan.
Analis Keamanan Kaspersky, Anton Ivanov, mengungkapkan bahwa platform macOS merupakan sumber profit yang menjanjikan bagi para pelaku kejahatan siber. Para penjahat itu terus menerus mencari hal-hal baru dengan mengelabui pengguna demi mendapatkan keuntungan.
"Mereka secara aktif menggunakan teknik social engineering untuk menyebarkan malware. Kasus ini menunjukkan bahwa ancaman seperti itu terus ditemukan. Bahkan di situs yang sah sekalipun," kata Ivanov dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28 Januari 2020).
Proses infeksi pada Shlayer ini biasanya secara sengaja atau tidak sengaja pengguna meng-install Shlayer. Kemudian malware meng-install jenis adware yang dipilih. Agar instalasi Shlayer tercapai, aktor jahat dibalik ancaman Shlayer, membuat sistem distribusi malware dengan sejumlah saluran yang mengarahkan pengguna untuk mengunduh malware.
Aktor jahat tersebut juga mengarahkan pengguna dari berbagai layanan online dengan pengguna yang besar, seperti YouTube. Dalam pendistribusiannya, tautan jahat yang mengarah ke situs web berbahaya dimasukkan dalam deskripsi video di platform YouTube.
Pengguna yang mengklik tautan semacam itu akan diarahkan ke halaman yang dapat mengunduh Trojan Shlayer. Peneliti Kaspersky menemukan sebanyak 700 domain dengan konten berbahaya dengan tautan yang ditempatkan di berbagai situs web yang resmi.
Riset dari Kaspersky menunjukkan bahwa Amerika Serikat menempati posisi teratas yang penggunanya dapat terpengaruh oleh Trojan Shlayer dengan 31 persen pengguna yang terancam.
Kaspersky juga mendeteksi serangan Shlayer terhadap pengguna Kaspersky di Asia Tenggara sejak Januari hingga November 2019.
Hasilnya, Indonesia memuncaki peringkat di antara negara-negara di Asia Tenggara dengan jumlah 16,7 persen pengguna yang terancam. Diikuti Filipina 15,8 persen, Malaysia 14,6 persen, Thailand 10,3 persen, Vietnam 9,6 persen dan Singapura 6 persen pengguna yang terancam.
Ivanov menambahkan, untuk mengurangi risiko infeksi Trojan Shlayer, para pengguna disarankan untuk selalu waspada terhadap link jahat dan tidak menginstal program berbahaya dari sumber tepercaya sekalipun. Lebih baiknya lagi, pengguna juga dapat memproteksi macOS-nya dengan menggunakan solusi keamanan pada webnya.
"Beruntung, ancaman paling banyak menargetkan macOS saat ini hanya sebatas iklan ilegal. Solusi keamanan web yang baik dapat melindungi pengguna dari ancaman seperti ini, sehingga pengalaman pencarian di web akan menjadi lebih aman," ujarnya.
Redaktur: Arif Rahman