Saran WhatsApp Agar Terhindar dari Penipuan Online

Ilustrasi | Foto: Freepik

Jakarta,Cyberthreat.id- Aplikasi pesan instan, WhatsApp membagikan kiat-kiat untuk menghalau tindakan penipuan online, seperti penipuan (scam), spam, hoax, dan phising.

“Sebagai salah satu aplikasi perpesanan yang paling banyak digunakan di dunia, WhatsApp senantiasa mengembangkan fitur-fitur yang dapat membantu mengamankan informasi pribadi Anda. Percakapan yang terjadi di dalam ruang perpesanan pribadi harus tetap terjaga kerahasiaannya di antara sang pengirim dan sang penerima,” tulis WhatsApp melalui siaran pers, Kamis (23 Januari 2020).

Berikut tips yang dibagikan oleh WhatsApp:

Si Peniru
Waspadalah! Penipu bisa muncul dengan berbagai wajah. Mereka dapat berpura-pura menjadi teman atau kerabat dekat Anda, yang mengaku sangat membutuhkan uang dengan menggunakan nomor yang tidak dikenal.

Dengan alasan sedang terkena musibah seperti baru saja dirampok, dipenjara, atau bahkan dirawat inap, mereka dapat mengarang alasan dan meyakinkan kita untuk mengirimkan sejumlah uang.

Jika Anda tidak ingin menjadi korban, pertama-tama perhatikanlah bahasa yang coba ditiru si penipu. Gaya percakapan yang digunakan mungkin berbeda, seperti tutur bahasa yang dipilih, cara mereka menjelaskan situasi, dan hal kecil lainnya yang membuat kita ragu. Jangan lupa pula untuk menanyakan informasi tambahan dari sumber yang terpercaya.

“Setelah Anda mengetahui bahwa ini salah satu modus penipuan, WhatsApp mendukung kita untuk melaporkan dan memblokir pengguna tersebut dengan membuka chat > klik kontak atau nama grup > klik Laporkan atau Blok kontak,” ungkap WhatsApp.
 
Si Pemberi Harapan

Pernahkah Anda menerima pesan yang menyatakan bahwa Anda beruntung menjadi pemenang hadiah secara tiba-tiba? Jika iya, ada kemungkinan Anda sedang menjadi target penipuan.

Biasanya, penipu mengaku sebagai perusahaan yang meyakinkan bahwa kita memenangkan hadiah besar atau sekadar menawarkan pekerjaan yang sebelumnya kita tidak pernah mendaftar.

Tujuan utama mereka yakni mencoba memperoleh informasi pribadi kita atau menipu untuk meminta uang. Ingatlah ungkapan if it's too good to be true, it probably is, artinya jika suatu hal terlalu mustahil untuk menjadi kenyataan, memang hal tersebut tidak mungkin terjadi.

“Jika Anda menerima sebuah pesan dan tidak yakin apakah itu tergolong sebagai modus penipuan, berhentilah dan periksalah kembali pesan tersebut dengan seksama,” kata WhatsApp.

Berikut adalah beberapa karakteristik atau isi pesan yang harus dihindari:

  • Mengandung kesalahan ejaan atau tata bahasa.
  • Meminta Anda untuk mengetuk tautan
  • Meminta Anda untuk membagikan informasi pribadi Anda (seperti nomor kartu kredit dan rekening bank, tanggal lahir, kata sandi)
  • Meminta Anda untuk meneruskan pesan;
  • Meminta Anda untuk mengklik tautan untuk "mengaktifkan" fitur baru
  • Menyatakan bahwa Anda harus membayar untuk menggunakan WhatsApp (WhatsApp tidak akan meminta imbalan karena WhatsApp sendiri tidak dapat mengakses maupun membaca pesan Anda berkat enkripsi ujung-ke-ujung yang selalu aktif)

Tautan yang mencurigakan

Ketika menerima tautan yang mencurigakan, tinjau konten pesan dengan hati-hati. Jika tautan ditandai sebagai tautan yang mencurigakan, Anda dapat mengetuk tautan tersebut dan pesan pop-up akan ditampilkan-menyoroti karakter yang tidak umum di dalam tautan tersebut. Kemudian Anda dapat memilih untuk membuka tautan tersebut atau kembali ke chat.

Sesuaikan Pengaturan Anda

WhatsApp juga telah membuat beberapa kendali dasar yang dapat Anda sesuaikan untuk membantu Anda melindungi diri sendiri:

  • Mengendalikan siapa yang dapat melihat informasi Anda dengan mengatur Terakhir Dilihat (last seen), Foto Profil, dan atau Status di dalam pengaturan privasi.
  • Mengendalikan siapa yang dapat menambahkan Anda ke grup dengan membuka Setelan/Pengaturan dalam aplikasi, lalu ketuk Akun > Privasi > Grup dan pilih salah satu dari ketiga opsi berikut: “Kontak Saya Kecuali,” “Kontak Saya,” atau “Semua Orang.”
  • Memberikan lapisan keamanan tambahan dengan mengaktifkan Verifikasi Dua Langkah. Caranya? Untuk mengaktifkannya, buka “Pengaturan” lalu pilih “Akun” dan pilih “Verifikasi Dua Langkah”. Cara ini merupakan cara terbaik untuk melindungi data pribadi Anda.

“WhatsApp memastikan pesan yang dikirim dan diterima telah terenkripsi secara end-to-end (ujung-ke-ujung) guna menghindari pihak ketiga, bahkan WhatsApp, untuk melihat percakapan Anda,” tutur WhatsApp.

Namun, sebagai pengguna, Anda harus selalu waspada ketika menerima pesan dari pihak tidak berkepentingan yang tidak berada dalam kontak Anda.

“Memahami tanda-tanda mencurigakan saat melakukan interaksi dengan nomor yang tidak dikenal adalah awal yang baik untuk mulai menanam rasa tanggung jawab sebagai warganet. Jika Anda telah menguasai langkah sederhana ini, Anda akan lebih tahan terhadap serangan para penjahat siber di luar sana,” jelas WhatsApp.[]