Disebut Retas Ponsel Bos Amazon, Begini Respons Arab Saudi
Cyberthreat.id - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman disebut-sebut meretas ponsel bos Amazon Jeff Bezos lewat sebuah file video berisi malware yang dikirim lewat WhatsApp, sehingga begitu video itu diunduh, data-data dari ponsel Bezos bisa ditransfer. Peristiwa itu disebut terjadi pada Mei 2018, beberapa bulan sebelum pembunuhan jurnalis Jamal Khasogi.
Lantas, bagaimana respon Arab Saudi atau tudingan itu? Kantor berita Reuters melaporkan, pihak Arab Saudi menyatakan kabar bahwa mereka mengincar data di ponsel orang terkaya di dunia itu sebagai sesuatu yang absurd.
"Laporan terkini media bahwa Kerajaan (Saudi) berada di balik peretasan ponsel Mr Jeff Bezos adalah sesuatu yang absurd," kata Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat di Twitter dan dikutip Reuters, Rabu (22 Januari 2020).
"Kami meminta investigasi terhadap klaim tersebut sehingga kami bisa mendapatkan seluruh faktanya," tambah pihak Saudi.
Pihak Amazon belum mengeluarkan pernyataan apa pun terkait kasus itu.
Sebelumnya, pada Selasa (21 Januari 2020), media Inggris The Guardian menurunkan dua tulisan wartawan investigasi Stephanie Kirchgaessner bertajuk “Amazon boss Jeff Bezos’s phone ‘hacked by Saudi crown prince’” dan “Revealed: the Saudi heir and the alleged plot to undermine Jeff Bezos” yang terbit pada Selasa (21 Januari 2020).
Menurut sumber anonim The Guardian, Bezos mendapatkan pesan WhatsApp yang diduga berasal dari akun pribadi Salman.
“Pesan terenkripsi dari nomor yang digunakan Salman itu diyakini telah menyertakan file jahat (malicious file) yang menyusup ke ponsel orang terkaya di dunia itu, menurut hasil analisis forensik digital,” tulis Stephanie.
Analisis digital forensik tersebut meyakini bahwa intrusi ke ponsel itu dipicu oleh file video yang terinfeksi file jahat dan berasal dari kiriman dari akun Salman ke Bezos—juga pemilik surat kabar terkemuka Washington Post.
Menurut Stephanie, yang mengutip dari sumber anonimnya, obrolan WhatsApp yang tampak ramah itu terjadi pada 1 Mei 2018. Efek dari dugaan peretasan itu data-data pribadi Bezos di ponsel telah diambil. Sayangnya, sumber itu tidak menyebutkan data-data apa yang diambil.
Namun, selang lima bulan setelah Bezos menerima pesan itu, kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi yang kerap mengkritikk pemerintah Arab Saudi dibunuh di Istanbul, Turki. Jeff Bezos adalah pemilik koran Washington Post.
Beberapa bulan kemudian pesan teks dan gambar yang dikirimkan Bezos ke selingkuhannya, mantan pembawa acara televisi Lauren Sanchez diterbitkan oleh media National Enquirer.[]