Militer AS Klaim Sukses Meredam Operasi Siber ISIS
Cyberthreat.id- Militer AS (Amerika Serikat) mengklaim telah berhasil mengganggu upaya propaganda online yang dilancarkan oleh ISIS (Islamic State in Iraq and Syria) yang setidaknya dilancarkan sejak 2016.
Dikutip dari SecurityWeek, Selasa, (21 Januari 2020), melalui dokumen-dokumen rahasia milik AS, militer AS mengatakan komando siber AS berhasil memperebutkan ISIS dalam domain informasi dan membatasi upaya daringnya dalam hal radikalisasi dan perekrutan dengan memaksakan waktu dan biaya sumber daya pada kelompok jihadis.
Dokumen-dokumen yang dirilis oleh Arsip Keamanan Nasional di Universitas George Washington tersebut juga menawarkan tampilan paling detail pada Operation Glowing Symphony, sebuah operasi peretasan ofensif pertama yang diakui oleh Pentagon.
“Penilaian tersebut menunjuk pada pengurangan yang signifikan dalam kampanye online yang dilakukan oleh ISIS, tetapi upaya tersebut dilakukan melalui proses yang panjang dan sulit untuk menyetujui operasinya,” tulis dokumen tersebut.
Disebutkan, operasi peretasan yang dilakukan oleh militer AS, mewakili tanggapan AS terhadap kekhawatiran tentang bagaimana kelompok-kelompok ekstremis telah menggunakan media sosial dan layanan online untuk mempromosikan perjuangan mereka.
“sering kali berupaya menyebarkan propaganda untuk perekrutan dan radikalisasi,” tambah dokumen tersebut.
Selain itu, menurut arsip universitas, dokumen-dokumen terbaru dan komentar publik oleh Kepala Komando Cyber Jenderal Paul Nakasone juga menawarkan petunjuk tentang bagaimana satuan tugas gabungan beroperasi sebagai tanggapan terhadap upaya untuk mengganggu kampanye pemilihan Presiden AS.
Nakasone mengatakan dalam wawancara tahun 2019, bahwa gugus tugas lain yang disebut Rusia Small Group telah dibentuk untuk dapat dengan cepat mengatasi ancaman terhadap kampanye.