70 Ribu Data Pengguna Tinder Bocor

Ilustrasi

Cyberthreat.id - Banyak aplikasi media sosial yang menjamin keamanan dan kerahasiaan data pengguna. Faktanya, kebocoran data pengguna menjadi hal yang terus kita dengar di pemberitaan. Terbaru, ribuan data pengguna aplikasi pencarian jodoh online, Tinder, dikabarkan mengalami kebocoran.

Lebih dari 70 ribu foto pengguna Tinder telah dicuri dan dibagikan ke forum-forum kejahatan siber.

Peneliti Cybersecurity White Ops, Aaron DeVera mengungkapkan, pihaknya menemukan foto-foto pengguna Tinder pada website yang terkenal sebagai situs perdagangan perangkat lunak berbahaya. Namun, nama website itu tidak dirinci lebih lanjut.

Selain itu, foto-foto yang berhasil dicuri itu hanya berasal dari akun Wanita pengguna Tinder. Dikhawatirkan gambar itu digunakan untuk membuat profil palsu pada suatu platform lalu digunakan untuk kejahatan.

"Data seperti ini biasanya menarik penipu. Penipu menggunakannya untuk membuat koleksi akun palsu untuk meyakinkan (seseorang) di platform lain," kata Aaron seperti dikutip DailyMail, Minggu (19 Januari 2020).

Kendati demikian, alasan foto-foto itu dikumpulkan masih belum jelas, tetapi dengan bocornya data itu sekaligus menimbulkan kekhawatiran serius, lantaran dapat digunakan untuk melakukan sesuatu yang ilegal beruntun.

Aaron menambahkan foto-foto yang disertai dengan file teks dengan berisikan sekitar 16.000 ID pengguna Tinder telah berhasil ditemukan itu. Ia juga sangat terganggu oleh adanya kebocoran data yang melibatkan wanita ini.

"Mengingat konteks ini menjadi aplikasi kencan, terdapat foto-foto yang seseorang mungkin tidak ingin disajikan kepada publik. Selain itu, tidak diurutkan berdasarkan ID pengguna, tetapi juga berdasarkan ada atau tidaknya gambar di wajah," ujar Aaron.

Aaron mengatakan, lebih dari 70.000 data pengguna yang dicuri dan dibagikan itu telah dilaporkan ke pihak terkait. Tetapi, seorang juru bicara Tinder, mengelak dan berdalih bahwa informasi penggunanya itu aman.

"Kami bekerja keras untuk menjaga pengguna kami dan informasi mereka aman. Kami tahu bahwa pekerjaan ini terus berkembang untuk industri secara keseluruhan dan kami terus-menerus mengidentifikasi dan menerapkan praktik dan langkah-langkah baru terbaik untuk menjadikan lebih sulit lagi bagi siapapun untuk melakukan seperti ini," kata juru bicara Tinder dilansir Gizmodo.

Redaktur: Arif Rahman