Ketua DPR Amerika: Hanya Tuhan yang Tahu Asal Uang Facebook

Ilustrasi

Cyberthreat.id - Facebook tengah menjadi sorotan di negara asalnya, Amerika Serikat. Terbaru, Ketua DPR Amerika Nancy Pelosi melontarkan kritik pedas. Menurutnya, Facebook telah mempraktikkan prilaku yang memalukan dan tidak bertanggung jawab.

"Saya pikir mereka jelas menyatakan bahwa mereka bertujuan menyesatkan warga Amerika dengan uang yang hanya Tuhan yang tahu dari mana asalnya," kata Pelosi seperti dilansir USA Today, Jumat (17 Januari 2020).

Politisi Partai Demokrat itu melontar pernyataan tak bersahabat itu dalam konferensi pers di Capitol Hill, menjawab pertanyaan wartawan. Menurut Pelosi, Facebook telah meletakkan uang dan keuntungan di atas segalanya, dan tidak mau bertanggung jawab.

“Model bisnis Facebook hanya untuk menghasilkan uang. Mereka tidak peduli tentang dampaknya pada anak-anak. Mereka tidak peduli dengan dampaknya pada kebenaran. Mereka tidak peduli dari mana semua ini berasal, dan mereka mengatakan bahwa meskipun mereka tahu itu tidak benar, mereka akan menerbitkannya," kata Pelosi seperti ditulis The Verge.

"Saya pikir mereka menyalahgunakan kesempatan besar yang diberikan teknologi pada mereka. Segala yang mereka inginkan adalah pajaknya dipotong dan tidak ada aksi antitrust melawan mereka," tuding Pelosi.

Dimintai konfirmasi oleh USA Today, Facebook menolak berkomentar. Zuckerberg dan eksekutif Facebook lainnya telah membuat tawaran baru-baru ini untuk memperbaiki hubungan mereka dengan Presiden Donald Trump dan anggota parlemen Washington.


Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi  | Foto via The Verge

Tahun lalu, Pelosi menuding Facebook telah disusupi Rusia untuk mengacaukan politik Amerika. Pernyataan itu dilontarkan setelah Facebook tak menghapus videonya yang direkayasa.

"Facebook tanpa disadari telah dieksploitasi oleh Rusia," katanya. "Saya pikir sudah terbukti bahwa dengan tidak menghapus sesuatu yang mereka tahu salah, mereka mau saja membuat Rusia mencampuri pemilu kita."

Hal lain yang memicu kontroversi adalah penolakan Facebook untuk memeriksa fakta yang dimunculkan dalam iklan politik yang dijalankan di Facebook.

"Saya pikir itu tindakan yang sangat memalukan," kata Pelosi.

Dalam sebuah wawancara dengan "CBS This Morning" awal bulan ini, Zuckerberg menegaskan kembali kepercayaan perusahaan bahwa mereka tidak boleh menyensor politisi.

"Apa yang saya yakini adalah bahwa dalam sebuah demokrasi sangat penting bagi orang-orang untuk melihat sendiri apa yang dikatakan para politisi, sehingga mereka dapat membuat penilaian terbuka," kata Zuckerberg.

Sayangnya, pernyataan Zuckerberg itu tak cukup meyakinkan bagi beberapa orang. Aktor 'Star Wars' Mark Hamill baru-baru ini memutuskan menghapus akun Facebook lantaran merasa raksasa teknologi itu telah membawanya ke sisi gelap dengan "mengedepankan keuntungan daripada kebenaran."[]