Mengapa Permintaan FBI Bikin Pusing Apple?
Cyberthreat.id – Masalah besar bagi Apple adalah ketika FBI gagal membongkar data dari iPhone pelaku kejahatan, sebab akan berlanjut pada permintaan tolong. Bila menolak, FBI mengajukan permohonan ke pengadilan, setelah disetujui giliran Apple yang pusing.
Misalnya pada perkara gagalnya FBI membuka data iPhone terkait kasus penembakan di pangkalan angkatan laut Pensacola, pada Desember lalu. Dalam sebuah surat yang dikirim ke Apple pada Senin (6 Januari), penasihat umum FBI Dana Boente mengatakan biro telah memperoleh persetujuan pengadilan untuk mencari perangkat, tetapi tidak dapat membuka kunci perangkat menggunakan alat yang tersedia.
"Penyelidik secara aktif terlibat dalam upaya untuk menebak kode sandi yang relevan tetapi sejauh ini tidak berhasil," kata Boente kepada perusahaan.
Permintaan semacam itulah yang menjadi masalah besar bagi Apple, yang tidak dapat menghasilkan data lokal dari ponsel yang terkunci tanpa menyerang elemen mendasar keamanan iOS.
Sebetulnya Apple secara rutin menyediakan data iCloud sebagai respons terhadap perintah pengadilan, yang sering kali termasuk cadangan hard drive lokal ponsel - tetapi tanpa kata sandi untuk perangkat tertentu, Apple tidak dapat memberikan data yang disimpan secara lokal di telepon.
Kegagalan menyediakan data telah menjadi titik sulit bagi penegakan hukum dan FBI khususnya, yang sering melobi untuk meningkatkan akses ke data yang dienkripsi secara lokal.
Kegagalan Apple mendekripsi data lokal terakhir kali memuncak dengan penembakan San Bernardino, di mana FBI berusaha mendekripsi ponsel yang terhubung dengan penembakan domestik lainnya.
Secara khusus, FBI berharap untuk memaksa Apple untuk membuat versi iOS yang dimodifikasi dan bebas enkripsi, yang kemudian akan ditandatangani oleh Apple dan dipasang di ponsel San Bernardino. Setelah berbulan-bulan pertempuran hukum, FBI tiba-tiba menarik kasusnya ketika solusi vendor tersedia.
Ketika ponsel akhirnya tidak dikunci, telepon tidak menghasilkan petunjuk tambahan. Laporan Inspektur Jenderal berikutnya menemukan bahwa biro telah gagal mengeksplorasi sumber daya vendor internal sebelum membawa kasus ini.
Ketika dikonfirmasi The Verge, Apple menolak menjelaskan keberadaan surat itu, tetapi mengatakan telah menyerahkan semua data yang tersedia terkait dengan kasus tersebut sebagai tanggapan atas perintah pengadilan. "Kami sangat menghormati penegakan hukum dan selalu bekerja sama untuk membantu dalam penyelidikan mereka," kata seorang perwakilan perusahaan kepada The Verge.
"Ketika FBI meminta informasi dari kami terkait kasus ini sebulan yang lalu, kami memberi mereka semua data yang kami miliki dan kami akan terus mendukung mereka dengan data yang kami miliki."[]