TREND MICRO INDONESIA - LAKSANA BUDIWIYONO

Country Manager Trend Micro: Adware Bisa Jadi Mata-mata

Country Manager Trend Micro Indonesia, Laksana Budiwiyono| Foto: CYBERTHREAT.ID | EMAN SULAEMAN

Jakarta, Cyberthreat.id - Iklan pop-up yang muncul pada halaman browser seringkali menganggu ketika sedang asyik berselancar di dunia maya. Jika munculnya bertubi-tubi, waspadalah, bisa jadi tanda jika perangkat pengguna sudah terinfeksi oleh Adware.

Adware merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk menampilkan iklan di layar perangkat, dan paling sering muncul dalam browser web. Saat ini, adware menjadi lebih agresif dengan menampilkan pop-ups secara konstan, menyuntikkan iklan ke situs web, dan menambahkan iklan mereka sendiri ke halaman hasil pencarian.

Banyak pengguna terinfeksi adware ketika  mengunduh freeware seperti aplikasi gratis, wallpaper HD, dan widget di PC. Adware dapat menyebabkan jaringan dan perangkat melambat karena program lain diizinkan untuk berjalan di latar belakang.

Menurut Country Manager Trend Micro Indonesia & Cloud Security Alliance, Laksana Budiwiyono, Adware juga dapat melanggar privasi pengguna online dengan memata-matai perilaku menjelajah dan mengumpulkan informasi pribadi, yang dapat dijual kepada pihak ketiga.

Berikut kutipan wawancara Cyberthreat.id dengan Laksana Budiyono

Bisa dijelaskan apa itu adware dan bagaimana cara kerjanya? 
Adware, mengacu pada perangkat lunak atau aplikasi apa pun yang menampilkan iklan, biasanya melalui window pop-up ataupun pop-under. Meskipun mereka dapat mengganggu bagi beberapa pengguna, Adware tidak secara inheren berbahaya dan sebenarnya dianggap sebagai greyware.

Adware mulai menjadi masalah bagi PC atau desktop, tetapi kemudian  juga menyerang ke perangkat seluler. Sebuah studi tahun 2012 yang dilakukan oleh Purdue University dan Microsoft menemukan bahwa 65 hingga 75 persen energi dalam aplikasi gratis dihabiskan dalam modul iklan pihak ketiga.  Lalu ada beberapa jaringan iklan seluler yang mendorong iklan ke bilah notifikasi dari perangkat, bukannya berpegang pada praktik umum hanya menampilkan iklan dalam aplikasi.

Mengapa Adware bisa muncul?
Banyak pengguna mendapatkan adware dengan mengunduh freeware seperti toolbars, wallpaper resolusi tinggi, dan widget di PC, atau tanpa sadar mengunduhnya melalui aplikasi seluler.  

Apa dampak Adware dari sisi korban?
Adware dapat menyebabkan jaringan dan perangkat melambat karena program lain diizinkan untuk berjalan bersamaan. Adware juga dapat melanggar privasi pengguna online dengan memata-matai perilaku saat browsing internet, dan mengumpulkan informasi pribadi, yang dapat dijual kepada pihak ketiga.

Apa keuntungan bagi pemasang Adware pada aplikasi atau situs websitenya?
Adware dapat membantu menghasilkan pendapatan bagi pengembangnya dengan menayangkan iklan kepada pengguna internet saat mereka menjelajahi web tersebut.

Seberapa bahayanya Adware?
Meskipun adware, tidak dianggap sebagai malware, tapi tetap dapat mengganggu online workflow user secara signifikan.  Tidak hanya melalui pop-up iklan, tetapi juga menyebabkan penurunan koneksi jaringan atau kinerja sistem.  Dan yang membuat penghapusan adware sangat diperlukan, karena adanya potensi spyware.  Adware dan spyware sering diinstal bersama di komputer user.  Karena beberapa jenis adware juga merupakan Spyware, Adware dapat diklasifikasikan sebagai privacy-invasive software.

Bagaimana cara menghilangkan Adware dari perangkat?
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk penghapusan Adware. Sebagai langkah pertama, aktifkan firewall pribadi untuk mencegah pop-up iklan yang mengganggu.  Untuk penghapusan adware yang lebih efektif dan efisien, Trend Micro memiliki solusinya yaitu Trend Micro AntiVirus plus AntiSpyware.

Walaupun adware tidak berbahaya seperti  bentuk-bentuk malware lainnya, tetapi mereka berdampak negatif terhadap user experience, Oleh karena itu, sebagai user kita harus lebih waspada terhadap Adware ini.[]

Editor: Yuswardi A. Suud