Geng Typical Idiot Security Dua Kali Retas Situs Polri

Tampilan laman situs web Polri yang diretas oleh Geng Typical Idiot Security pada serangan pertama Oktober 2018 | Foto: Zone-H

Jakarta, Cyberthreat.id – Geng peretas (hacker) yang mengatasnamakan diri “Typical Idiot Security” pada Jumat (27 Desember 2019) meretas situs web Polri (sub-domain) yang beralamat http://laporan.bareskrim.polri.go.id.

Geng peretas ini sudah lama malang melintang di aktivitas peretasan untuk perubahan tampilan web (deface). Peretas ini juga sebetulnya telah meretas alamat web Polri tersebut pada 2018. Artinya, situs web tersebut sejak peretasan pertama hingga kedua ini tidak pernah diperbaiki atau tidak ada pemeliharaan web.

Di situs web Zone-H asal Estonia, yang digunakan sang peretas untuk menyimpan arsip hasil deface, menunjukkan, peretas mengunggah laporan serangan pada 9 Oktober 2018 pukul 10.37 WIB. Pada peretasan pertama tidak ada pesan yang ditinggalkan oleh sang peretas. Hanya sebuah gambar karikatur berwarna merah.


Berita Terkait:


Wakil Kepala Bareskrim Polri Irjen Antam Novambar mengatakan, situs web yang diretas tersebut sudah bukan lagi milik Polri.

"Ini situs pelaporan zaman Kaba (kepala bareskrim, red) yang lama. Sudah kami putus link-nya dan tidak bisa diakses," tutur Antam kepada Liputan6.com, Sabtu (28 Desember).

Menurut dia, situs web yang diretas tersebut sudah tidak lagi berisikan data atau sistem pelayanan publik Bareskrim Polri secara online. "Itu link enggak kami gunakan. Enggak ganggu sedikit pun pelayanan kami," tutur Antam.

Adapun situs yang dimiliki Bareskrim Polri adalah pusiknas.polri.go.id.

Kasus Novel

Pada peretasan terbaru, pelaku mengubah tampil web dengan latar hitam dan gambar wajah laki-laki berkacamata dan berjenggot. Gambar wajah tersebut berwarna merah dan di bagian mukanya terdapat tanda baca (?).

Di bagian bawah gambar wajah terdapat tulisan “Hacked By Typical Idiot Security”, “killed by justice?”, dan “memang melegakan ketika pelaku tertangkap, namun ini benar-benar pelakunya atau hanya tukar kepala demi mempercepat penyelesaian kasus ini?”

Arsip mirror tersebut di Zone-H tersebut dibuat oleh peretas pada 27 Desember 2019 pukul 19:03 WIB.

Jika melihat tulisan yang dicantumkan peretas dan gambar wajah sangat mirip Novel Baswedan, serangan siber itu tampaknya bentuk protes terhadap kasus kriminal yang dialami penyidik KPK Novel Baswedan. Pada 11 April 2017, usai Shalat Subuh di masjid dekat rumahnya, Novel diserang orang tak dikenal dengan siraman air keras hingga mata kirinya rusak. Setelah dua tahun lebih, Jumat lalu, Polri mengklaim berhasil menangkap pelaku penyerangan air keras tersebut. Pengumuman Polri tersebut langsung direspons hacktivism dengan serangan web Polri tersebut.

Pada tahun lalu, geng peretas ini juga melakukan serangan deface pada situs web stasiun televisi Trans7 di alamat https://trans7.co.id/asd.html . Anda bisa melihat hasil peretasan mereka di sini. Mereka juga meretas situs web Indonesia Idol (bisa cek di sini).

Redaktur: Andi Nugroho