Karyawan Truckstop.com Lembur Natal, Sistem Berangsur Pulih

Ilustrasi

Cyberthreat.id - Unicorn asal Amerika Serikat (AS) Truckstop.com mengumumkan telah memulihkan sebagian sistem dan layanannya akibat serangan Malware yang terjadi pada Jumat (20 Desember 2019). Perusahaan berjanji sistem dan layanan sudah pulih 100 persen 6 Januari 2020 mendatang.

"Banyak anggota tim Truckstop bekerja tanpa lelah sepanjang pekan Natal untuk memulihkan sistem dan melanjutkan operasi. Mereka korbankan waktu bersama teman dan keluarga," demikian keterangan Truckstop.com dilansir Yahoo, Jumat (27 Desember 2019).

Perusahaan telah mengirim pembaruan ke FreightWaves pada Kamis (26 Desember 2019) sore melaporkan kemajuan yang telah dibuat selama proses pemulihan.

Freightwaves adalah perusahaan yang menyediakan konten dan forum data guna memberikan para pelaku pasar analitik jarak-waktu tentang keadaan pasar pengiriman dan alat (tools) yang memberikan informasi agar dapat ditindaklanjuti.

Sebagian besar sistem desktop Truckstop.com telah dipulihkan dan sistem pembayaran kembali online. Truckstop yang telah memiliki valuasi 1 miliar USD (Unicorn) merupakan perusahaan terkemuka dalam pengiriman barang di AS.

Setidaknya mereka menangani sekitar 500 ribu muatan per hari dan memiliki 200 ribu pengguna aktif. Pada malam sebelum Natal Truckstop memproses puluhan ribu tagihan pengiriman yang bersamaan dengan serangan siber.

Serangan Malware pertama kali dilaporkan oleh FreightWaves Senin (23 Desember 2019) pagi. Setalah mengetahi adanya insiden, Truckstop.com kemudian memberikan pembaruan terus menerus kepada pelanggan maupun FreightWaves selama pekan liburan Natal.

Awal pekan ini, FreightWaves juga menawarkan tips tentang bagaimana pelanggan dapat mengambil langkah-langkah aman untuk melindungi diri dari serangan Malware.

"Kami ingin meyakinkan Anda dan semua pelanggan bahwa keselamatan dan keamanan informasi adalah prioritas utama. Jika masalah ini berdampak pada integritas informasi pelanggan, kami akan bergerak cepat untuk memberi tahu siapa pun yang terpengaruh."

"Kami akan terus memberikan pembaruan saat informasi tambahan dan terkait tersedia," tulis Truckstop.