Lagi, Jaringan Radio Entercom Diserang Ransomware
Cyberthreat.id - Jaringan radio raksasa Entercom mendapat serangan siber untuk kedua kalinya sepanjang tahun 2019. Serangan kali ini kemungkinan besar berdampak terhadap back-office atau mempengaruhi hingga ruang perkantoran Entercom.
"Sejumlah stasiun radio yang berada di bawah jaringan perusahaan terpaksa menjalankan program yang direkam," tulis Bleeping Computer, Selasa (24 Desember 2019).
Serangan siber pertama melanda jaringan radio raksasa Entercom pada September. Ketika itu Ransomware menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi jaringan yang memiliki lebih dari 235 stasiun radio menyiarkan berita, olahraga, dan musik, serta lebih dari 170 juta audiens setiap bulan.
November 2017 Entercom melakukan merger dengan CBS Radio yang semakin memperkuat pasar dan jaringan mereka.
Rincian tentang insiden terbaru ini masih dirahasiakan, tetapi perusahaan mengkonfirmasi serangan itu menyebabkan pemadaman sistem. Serangan terjadi pada Minggu (22 Desember 2019) dan itu tidak sesulit serangan Ransomware karena sebagian besar masalah telah diperbaiki pada Senin (23 Desember 2019) pagi.
Mesin siaran on-air sebagian besar tidak terpengaruh, tetapi beberapa pasar tidak dapat mengimpor log musik dan jenis konten lainnya. Perusahaan juga mengalami masalah konektivitas yang terpaksa menonaktifkan email, akses ke file, dan konten untuk platform digital.
Menurut wartawan Jerry Del Colliano (paywalled), yang menyebut serangan baru-baru ini lebih canggih, stasiun radio KYW di 1060 Philadelphia harus mengudara dengan segmen program yang direkam semalaman.
Serangan kedua ini hanya memakan waktu singkat untuk melanjutkan aktivitas ke tingkat yang relatif normal. Ada dugaan, setelah serangan pertama September lalu, kemanan jaringan dan sistem Entercom mengambil langkah-langkah keamanan siber yang tepat.
Menurut InsideRadio, perusahaan kehilangan jutaan dolar AS karena serangan Ransomware berdampak pada pendapatan dan memicu investasi dalam sistem keamanan baru. Para penyerang diduga menuntut tebusan 500 ribu USD untuk mendekripsi file Entercom selama insiden pada bulan September.
"Tidak diketahui apakah perusahaan membayar atau tidak untuk memulihkan file dan data mereka."