Malware Kerap Diselipkan di Streaming Online Ilegal

Salah satu contoh situs streaming online ilegal yang menawarkan film Star Wars: The Rise of Skywalker

Cyberthreat.id - Dibalik pemblokiran situs streaming online ilegal yang dilakukan Kementrian Komunikasi dan Informatika terdapat ancaman yang mengintai para pengakses/pengguna platform ilegal tersebut.

Platform ilegal dan metode distribusi lainnya bisa menciptakan ruang potensial untuk para pelaku kejahatan meluncurkan serangan siber terhadap penggunanya. Terlebih jika akses tersebut dilakukan secara ilegal yang menimbulkan ancaman keamanan terhadap para penggunanya seperti dapat melakukan host file.

Beberapa bulan lalu para penggemar film The Avengers menjadi target Malware dan Phising. Baru-baru ini peneliti Karspersky menemukan lebih dari 30 website palsu yang menyamar sebagai akun resmi Star Wars: The Rise of Skywalker untuk menyebar malware jahat.

Di Tanah Air, situs streaming film bajakan seperti IndoXXI memang banyak diakses oleh para pengguna internet di Indonesia. Gratis, itu kata kuncinya.

Pakar IT dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menilai IndoXXI merupakan streaming video ilegal yang tidak mewajibkan penggunanya untuk membayar sejumlah uang. Mereka mengandalkan iklan untuk menjalankan aktivitas dalam platform tersebut.

"Kalau iklannya tidak di klik, kan tidak dapat uang. Lalu, dia akan mengaturnya agar orang mengklik iklan tersebut. Setelah itu, disuruh mendownload semacam codec atau plugin. Nah, di codec atau pluginnya itu setting modenya diselipin Malware," kata Alfons saat dihubungi Cyberthreat.id di Jakarta, Selasa (24 Desember 2019).

Meraup Rupiah

Iklan yang digunakan di dalam platform streaming ilegal itu merupakan iklan ilegal seperti iklan judi online, iklan poker online hingga iklan pornografi yang melanggar norma-norma dan melanggar hukum.

Biasanya malware-malware jahat itu juga menyisipkan PUA (Potential Unwanted Application) di dalam malware tersebut.

PUA merupakan perangkat lunak yang pengguna anggap tidak diinginkan. Perangkat lunak tersebut dapat menggunakan implementasi yang dapat membahayakan privasi atau melemahkan keamanan komputer maupun handphone.

Biasanya, kata Alfons, PUA ini terdapat ketika kita mendownload aplikasi pada website atau platform yang tidak terpercaya. Lalu, ketika mendownload, aplikasi yang tidak kita inginkan ikut kedalam aplikasi yang kita unduh.

"PUA ini seperti adware yang ketika kita install satu aplikasi terdapat program yang ikut kedalam aplikasi yang kita install. Contoh PUA itu seperti my pc backup, pc performance hingga search protect yang ngakunya akan melindungi kita, padahal tidak, dia (PUA) malah memonitoring kita."

Alfons juga menjelaskan, website IndoXXI bisa mendapatkan keuntungan belasan miliar rupiah perbulannya. Bahkan situs tersebut bisa lebih untung dibandingkan bioskop resmi seperti Cinema 21, CGV Cinemas dan lainnya.

"Platform biasa (sejenis IndoXXI) yang akses itu 8 juta orang perharinya. Sedangkan, IndoXXI perharinya bisa diakses sekitar 20 juta orang. Bayangin kalau Rp 10 dikali 8 juta pengguna, 80 juta dia dapat perharinya,"

Menurut Alfons, alasan finansial menjadi penyebab utama maraknya dan menjamurnya situs-situs streaming online ilegal.