Phishing dan Malware Mengintai Penggemar Star Wars

Contoh situs Phishing film Star Wars: The Rise of Skywalker

Cyberthreat.id - Torrent, platform streaming online, dan metode distribusi digital lainnya bisa menciptakan ruang potensial untuk serangan siber. Terlebih jika akses tersebut dilakukan secara ilegal yang sudah pasti bakal menimbulkan ancaman keamanan penggunanya seperti dapat melakukan host file berbahaya.

Karspersky kembali mengingatkan bahwa film-film populer kerap dimanfaatkan oleh penjahat siber sebagai umpan untuk mendistribusikan Malware jahat. Beberapa bulan lalu kita mendengar para penggemar film The Avengers menjadi target phishing dan Malware. 

Nah, kali ini film Star Wars: The Rise of Skywalker juga menarik perhatian para penjahat siber, bahkan sebelum film ini diputar perdana. Fenomena ini terlihat dari maraknya website palsu dan file berbahaya dari film tersebut.

Peniliti Karspersky menemukan lebih dari 30 website palsu dan profil media sosial yang menyamar sebagai akun resmi Star Wars: The Rise of Skywalker. Bahkan menurut prediksi, jumlah sebenarnya dari situs yang menyebar Malware itu bisa jauh lebih tinggi.

Kaspersky menyatakan website palsu itu bertujuan mengumpulkan data kartu kredit pengguna, sebagai  syarat pendaftaran portal. Website tersebut biasanya menyalin nama filmnya, memberikan deskripsi menyuluruh hingga konten pendukung lainnya,

"Sehingga memperdaya para penggunanya," tulis Kaspersky dalam sebuah keterangan, Sabtu (21 Desember 2019).

Peneliti Karsperksky, Tatiana Sidorina mengatakan bahwa memanfaatkan topik-topik populer telah menjadi hal yang lazim bagi para pelaku kejahatan siber dan penipuan. Seperti halnya film Star Wars yang cukup populer di akhir tahun 2019.

"Star Wars menjadi kesempatan yang baik untuk skenario semacam itu di bulan (Desember) ini. Momen saat pelaku kejahatan siber berhasil mendorong website dan konten berbahaya kedalam hasil pencarian, maka para penggemar harus berhati-hati setiap saat," ujar Tatiana.

Dia menyarankan dan mengimbau para penggemarnya untuk menonton di layar lebar ketimbang menonton melalui streaming online. Hal itu bertujuan agar para penggemar tidak menjadi korban kejahatan di tengah maraknya ancaman siber.

Berdasarkan data Karspersky dalam beberapa bulan terakhir, serangan Malware yang terjadi berkisar 285.103 ribu, dengan menggunakan tema "Star Wars". Serangan tersebut naik 10 persen jika dibandingkan tahun lalu, dan juga serangan ini menargetkan 37.772 pengguna.

Praktik 'Black SEO' memudahkan para pelaku kejahatan siber untuk menempatkan situs Phising tersebut di paling atas atau halaman pertama pada mesin pencari (search engine). Sejauh ini, Karspersky menambahkan, 83 pengguna terinfeksi oleh 65 file berbahaya yang menyamar sebagai salinan film yang akan datang (coming soon).

Agar tidak menjadi korban kejahatan tersebut. Para penggemar Star Wars dihimbau agar memeriksa kembali dengan teliti keaslian sebuah website, memeriksa ulang format URL, ejaan nama perusahaan, membaca ulasan dan memeriksa data pendaftaran domain sebelum mengunduh suatu file.