Supply Chain, Masalah Utama UMKM di Era Digital
Cyberthreat.id - Co-Founder & VP Smart Distribution Warung Pintar, Christian Winata, mengatakan belum banyak sektor yang telah diberdayakan dengan adanya transformasi digital. Terutama pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) belum banyak yang diberdayakan.
"Bahkan warung di era ekonomi dan transformasi digital belum diberdayakan. Kalau dilihat, perekonomian di Indonesia sekitar 60 persen ditopang dari UMKM, yang mana usaha kecil itu adalah warung dan sebagainya," kata Christian di Jakarta, Kamis (19 September 2019).
Menurut dia, di era transformasi digital ini telah banyak retail-retail modern yang tumbuh dan berkembang. Itu membuat para UMKM seperti warung jauh lebih tertantang untuk berkembang.
"Berkaca dari permasalahan yang biasanya dihadapi oleh si warung-warung tersebut, kita melihat bahwa sangat memungkinkan untuk membenahi satu persatu permasalah dari warung-warung itu pada era teknologi sekarang."
UMKM seperti warung banyak memiliki permasalahan dalam mengembangkan usahanya. Salah satunya ialah supply chain yang prosesnya berbelit-belit dan panjang.
Supply Chain yang dimaksud adalah jaringan setiap individu, organisasi, sumber daya, kegiatan dan teknologi yang terlibat dalam pembuatan dan penjualan suatu produk. Mulai dari pengiriman sumber dari pemasok ke sebuah pabrik hingga pengiriman akhirnya ke pengguna/konsumen terakhir.
Penyebabnya, kata Christian, biasanya warung-warung di Indonesia itu berdiri satu persatu bukan dari satu kesatuan sebuah warung. Sehingga membuat proses supply chain sangat panjang untuk sampai di bagian hilirnya, dalam hal ini, para pemain UMKM di Tanah Air.
"Untuk itu kita (Warung Pintar) menggabungkan semua permintaan dari satu warung untuk memotong supply chain yang panjang," kata Christian.
Warung Pintar merupakan perusahaan rintisan atau startup yang bergerak untuk mentransformasi secara digital warung-warung di Indonesia. Mereka menyediakan program yang memungkinkan untuk para Juragan - sebutan pengguna atau pemilik gerai warung pintar - sesuai dengan jenis usahanya.
"Kami sadar dalam mentransformasikan warung dari offline ke online, tidak bisa hanya mendigitalisasi tampilan warungnya saja, perlu diimbangi dengan transformasi di sistem distribusi logistiknya. Makanya, kami bekerja sama dengan Paxel untuk meningkatkan layanan logistiknya, terutama dari segi efektivitas kecepatan."
Menggandeng Paxel
Warung Pintar menjalin kerja sama dengan Paxel yang merupakan startup logistik berbasis teknologi, memberikan layanan pengiriman pada hari yang sama (same day) baik dari antar kota maupun antar provinsi.
COO Paxel, Zaldy Ilham Masita menambahkan pentingnya para pemilik Warung Pintar bisa terus menambah stok produknya. Hal itu agar mendorong dan meningkatkan omzet para Juragan tersebut.
"Warung itu memiliki bisnis model yang unik, karena perputaran barangnya sangat cepat. Dengan Paxel yang menangani pengiriman stok barang sampai di harinyang sama, pemilik warung dapat menerima barang dalam waktu satu hari. Ini menjadikan perputaran bisnis mereka lebih cepat," kata Zaldy.
Dengan adanya kerja sama dengan Warung Pintar, Paxel mengklaim bahwa setiap harinya mereka mendistribusikan berbagai barang dagangan warung ke 500 gerai Warung Pintar di Jakarta dan Tangerang Selatan.