Blibli: Keamanan Informasi, Syarat Ekonomi Digital
Cyberthreat.id - Blibli.com menegaskan komitmennya terhadap keamanan transaksi di tengah perkembangan ekonomi digital dan sistem elektronik. VP of Business Development Blibli William Hadibowo mengatakan, platform-nya memastikan semua transaksi yang terjadi di Blibli aman dan terpercaya.
Menurut dia, berbicara mengenai uang adalah hal yang sangat sensitif dan harus diperhatikan keamanannya. Perkembangan ekonomi digital juga sangat terkait dengan kepercayaan/trust yang mensyaratkan soal keamanan informasi.
"Kita mencoba sebaik-baiknya agar tidak terjadi fraud (penipuan) yang artinya jika seseorang membeli barang pasti barangnya diantar ke pembelinya. Kita pastikan dulu dari segi platformnya, tapi kalau dari segi e-moneynya kita kembalikan ke provider-nya masing-masing," kata William di Jakarta, Rabu (18 Desember 2019).
Saat ini Blibli mengikat kerja sama dengan beberapa provider atau perusahaan uang elektronik diantaranya Go-Pay, LinkAja, Sakuku dan lainnya dalam bertransaksi menggunakan uang elektronik di platform Blibli.
Kendati demikian, Blibli.com tidak menutup kemungkinan untuk membuat dan mengembangkan uang elektronik dan dompet digital sendiri. Sebab, Blibli bertujuan untuk meningkatkan pengalaman berbelanja yang baik kepada para penggunanya.
“Jika ini (membuat e-wallet) meningkatkan pengalaman berbelanja di Blibli.com pasti kita akan planning dan dipikirkan oleh kami.”
William menegaskan prioritas keamanan informasi dalam bertransaksi adalah 'mindset' utama jika Blibli ingin mengembangkan dan membuat uang elektronik sendiri. Mengingat, trend ancaman dan serangan siber diprediksi akan meningkat pada sektor tersebut.
"Bicara mengenai financial payment tentu menjadi keinginan yang relevan untuk customer, tetapi kalau tidak aman siapa yang mau memakainya. Kalau untuk keamanan kita pastikan dan tidak akan main-main terkait hal ini."
Standar dan Sertifikasi
Baru-baru ini Blibli meraih sertifikasi ISO 27001 yang diberikan oleh British Standard Institution (BSI). Sertifikasi tersebut merupakan standar keamanan informasi atau lebih dikenal dengan Information Security Management System (ISMS).
Kemudian Blibli juga telah mendapatkan
skor tertinggi pada Indeks Keamanan Informasi (KAMI) dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). BSSN selaku lembaga pemerintah yang bergerak di bidang keamanan siber (cybersecurity) di Indonesia memang sudah seharusnya untuk mengaudit keamanan informasi di semua sistem yang berjalan di Indonesia.
“Keamanan adalah salah satu faktor terpenting untuk membuat uang elektronik ini. Yang dapat memberikan kepercayaan bahwa itu aman, maka itu yang paling duluan (maju), siapapun pemainnya.”
"Kami juga tidak hanya berjualan, kami juga menjelaskan dan mengedukasi para pengguna basic-basic untuk keamanan itu seperti apa. Terutama karena Blibli merupakan pionir dalam industri e-commerce.”
Head of Research and Data Analysis - Pusat Data dan Analisa Tempo (PDAT), Ai Mulyani mengatakan, pembayaran tertinggi belanja online pada e-commerce masih menggunakan transfer bank melalui virtual account.
Pembayaran tersebut dilakukan dengan internet banking dan mobile banking. Survei PDAT menyatakan penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran berada di posisi ke-3 saat seseorang belanja di e-commerce.
“Meskipun demikian, pembayaran menggunakan uang elektronik (e-money) dan dompet digital (e-wallet) diprediksi akan menggungguli penggunaan transfer bank," kata Ai Mulyani di Jakarta, Rabu (18 Desember 2019).
Prediksi tersebut diiringi atau bersamaan dengan penetrasi kepemilikan e-wallet dan e-money di Indonesia yang terus meningkat. Menurut dia, terdapat tiga uang elektronik yang banyak digunakan dalam berbelanja online di e-commerce yakni OVO, Go-Pay dan DANA.
Selain itu, trend digitalisasi membuat masyarakat Indonesia perlahan menuju cashless society atau masyarakat non-tunai.