Telefonica Kurangi Perangkat Huawei di Inti Jaringan 5G
Madrid, Cyberthreat.id – Telefonica, perusahaan telekomunikasi besar bermarkas di Madrid, Spanyol, berencana untuk secara drastis mengurangi jumlah peralatan yang dibeli dari raksasa teknologi China, Huawei untuk inti jaringan seluler generasi kelima (5G) di Eropa.
Salah satu raksasa telekomunikasi, terbesar keempat di Eropa, tersebut akan membeli peralatan inti jaringan dari beberapa penyedia yang berbeda, demikian laporan Reuters, Selasa (17 Desember 2019).
Sebetulnya, Chief Technology and Information Officer (CTIO) Telefonica Enrique Blanco mengatakan, sejauh ini perusahaan belum melihat ada bukti bahwa peralatan Huawei tidak aman atau memiliki pintu belakang (backdoor) seperti yang dikhawatirkan Amerika Serikat.
Berkali-kali Huawei membantah terkait dengan tudingan bahwa peralatannya tidak aman dan perusahaan menyerahkan data kepada intelijen pemerintah China.
"Kami tidak memiliki bukti pintu belakang (backdoor) [...] kami memantau setiap hari," kata Blanco merujuk pada celah (bug) yang memungkinkan China memata-matai negara lain.
Berita Terkait:
- Telefonica Jerman Pilih Nokia dan Huawei untuk Jaringan 5G
- Bangun Jaringan 5G, Telenor Norwegia Pakai Perangkat Huawei
Namun demikian, kata dia, perlindungan data merupakan faktor pendorong dalam keputusan untuk menggunakan banyak pemasok. Dengan cara ini, "tidak ada vendor, terlepas dari kebangsaan mereka, memiliki semua informasi dalam sistem mereka," kata Blanco.
Di sisi lain, Telefonica akan terus membeli peralatan radiodan antena dari Huawei yang menghubungkan smartphone ke jaringan seluler, “peralatan yang menyumbang sebagian besar biaya,” kata Blanco.
Sejawat operator telekomunikasi Eropa, seperti Vodafone dan Deutsche Telekom (DT), juga memilih beberapa vendor, tetapi DT masih menunda dari menandatangani kontrak apa pun sampai pemerintah Jerman sepakat apakah akan melarang Huawei atau tidak dengan alasan keamanan nasional.
Isu ancaman keamanan pada perangkat Huawei muncul sejak pemerintah Amerika Serikat mempropagandakan pada tahun lalu. Tensi perselisihan AS-Huawei memanas ketika akhir 2018, anak pendiri Huawei ditangkap di Kanada dan kasusnya masih berlangsung hingga sekarang.
Pada Mei 2019, Presiden AS Donald Trump akhirnya menerbitkan perintah kepada Kementerian Dalam Negeri untuk melarang Huawei berbisnis di AS atau masuk daftar hitam perusahaan. Begitu pula perusahaan teknologi AS dilarang berbisnis dengan Hauwei. Google menjadi perusahaan teknologi AS pertama yang memutuskan hubungan bisnis, sehingga smartphone keluaran terbaru Huawei tak didukung Android versi terbaru dan produk turunan Google lainnya.
Alasan Telefonica mengurangi drastis perangkat Huawei dari inti jaringan adalah, "Keputusan ini murni soal teknis", kata CTIO.
Sampai sekarang, Telefonica sepenuhnya mengandalkan Huawei untuk jaringan 4G intinya di pasar-pasar utama Spanyol dan Jerman. Namun, dalam kebijakan baru itu, peralatan inti Huawei akan menghilang pada 2024.
"Ketika inti jaringan berasal dari satu vendor, peluangnya tinggi, bahwa kegagalan di satu bagian [akan] menghentikan seluruh jaringan," kata dia.