Ini Kelompok Ancaman 5G Versi Badan Keamanan Siber Eropa

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Cyberthreat.id – European Union Agency for Cybersecurity (ENISA) atau badan keamanan siber Eropa mengeluarkan daftar kelompok-kelompok penjahat yang kemungkinan besar berupaya meretas jaringan 5G.

Menurut ENISA, jaringan 5G akan memunculkan risiko siber baru karena segala sesuatu menjadi terkoneksi internet mulai kota pintar (smart city), mobil pintar (smart car), pabrik otomatis, dan barang-barang internet (internet of things/IoT).

"(Kondisi) tersebut akan menarik perhatian baik kelompok ancaman yang ada maupun baru dengan beragam motif," kata ENISA dalam sebuah laporan yang dikutip ZDNet, awal bulan ini.

ENISA memperingatkan bahwa jaringan 5G akan memperkenalkan serangkaian kerentanan baru dan dapat menyebabkan perubahan kemampuan penjahat siber cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Berikut daftar potensi ancaman 5G yang diterbitkan ENISA:

  • Penjahat dunia maya

Mengingat kemampuan canggih dari kejahatan dunia maya yang terorganisasi, jaringan 5G kemungkinan menjadi target baik untuk mencuri data atau penipuan. "Serangan semacam itu akan menjadi bagian dari kegiatan mereka," prediksi ENISA.

  • Insider attack (serangan orang dalam)

Ini bisa menjadi ancaman utama, terutama karena mereka berada dalam kedekatan dengan inti teknologi 5G. Kompleksitas 5G mungkin meningkatkan jumlah kerusakan yang tidak disengaja yang disebabkan oleh orang dalam yang ceroboh.

Orang dalam yang tidak jujur juga ​​"dapat menyalahgunakan akses mereka ke fungsi jaringan vital untuk menyebabkan dampak tinggi/masalah ketersediaan skala besar dalam jaringan itu sendiri," kata ENISA.

Orang dalam “yang tidak puas” dapat direkrut untuk menyalahgunakan pengetahuan demi uang.

  • Negara

Serangan siber juga bisa didukung oleh sebuah negara. Inilah kelompok yang patut diwaspadai. “Mengingat pentingnya 5G bagi kedaulatan negara," ujar ENISA. Selain itu, vendor komponen 5G berada dalam posisi yang bisa menghancurkan pada operasi komponen yang dikembangkan sendiri, kata Enisa, terutama ketika pemerintah memengaruhi mereka.

  • Infrastruktur militer

Jaringan 5G akan menjadi salah satu komponen paling vital untuk dilindungi dalam lanskap teknologi, kata ENISA, dan juga kemungkinan akan menjadi teknologi yang digunakan oleh militer.

"Perkembangan seperti itu akan memperkuat persyaratan perlindungan dan daya tarik 5G sebagai target cyberwar," kata ENISA.

Jaringan seluler 5G akan terdiri dari target signifikan untuk operasi militer, tetapi juga sebagai platform yang digunakan untuk keperluan militer.

  • Korporasi

ENISA juga memperingatkan bahwa korporasi dapat menjadi ancaman bagi jaringan 5G karena mereka akan tertarik melacak pengembangan paten dan kekayaan intelektual terkait dengan infrastruktur 5G.

  • Script kiddies

Peretas junior perorangan kemungkinan masih menimbulkan ancaman bagi jaringan 5G karena memiliki banyak komponen, seperti perangkat IoT, telepon, dan ruang penyimpanan cloud yang berada dalam kendali individu.

"Di masa lalu, kita telah melihat serangan berdampak tinggi (misalnya DDoS) menyebar dari perangkat rumah dan gadget," kata ENISA.

"Dengan ketersediaan jaringan 5G berkecepatan tinggi dan perangkat yang saling berhubungan, kegiatan kelompok agen ancaman ini dapat menyebabkan dampak yang signifikan,” ENISA menambahkan.