30 Profesi Baru di Peta Okupasi Nasional Keamanan Siber

Konferensi pers Peta Okupasi Keamanan Siber Nasional di Jakarta, Kamis (12 Desember 2019) | Foto: Faisal Hafis/Cyberthreat.id

Cyberthreat.id - Peta Okupasi Nasional Keamanan Siber yang diluncurkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) setidaknya akan melahirkan sejumlah profesi dan lahan kerja baru. Fakta ini sekaligus menjawab sisi negatif era digital yang katanya bakal menghilangkan lapangan pekerjaan lama, tetapi justru mendatangkan lapangan pekerjaan baru sesuai kebutuhan industri dan kehidupan manusia.

Kepala BSSN Letjen (Purn) Hinsa Siburian mengatakan Peta Okupasi Nasional Keamanan Siber penting untuk menghasilkan SDM Siber yang dibutuhkan negara dan bangsa. Bahwa ruang siber memiliki peluang yang amat besar, salah satunya di sektor ekonomi digital untuk kemakmuran rakyat, tetapi tetap diiringi ancaman-ancaman.

"Kata kuncinya adalah kolaborasi dan kerjasama dengan semua stakeholder," kata Hinsa usai peresmian Peta Okupasi Keamanan Siber Nasional di Jakarta, Kamis (12 Desember 2019).

Perumusan Peta Okupasi Nasional Keamanan Siber dilakukan secara kolektif melibatkan perwakilan dari sektor Pemerintah, industri, akademisi, asosiasi/komunitas dengan melakukan kajian menyeluruh dan komprehensif. Peta ini mengacu kepada berbagai kebutuhan SDM di bidang Cybersecurity secara nasional.

Penyelenggaraan negara di era digitalisasi bertumpu pada pengelolaan informasi yang baik dan aman. Dibutuhkan SDM Unggul yang dinamis, terampil, pekerja keras, menguasai IPTEK serta berkarakter integritas, nasionalis, berorientasi hasil serta menjadi agen-agen yang menumbuhkan security awareness.

"Okupasi ini adalah bagaimana kita melihat peluang di bidang keamanan siber. Misalnya kita bisa melihat career path di bidang cybersecurity, itu arahnya kemana," kata Ketua Tim Perumus Peta Okupasi Keamanan Siber Nasional, Prof Eko Kuswardono Budiardjo.

Sementara itu, laporan The Financial Brand merujuk Digital Banking Report 2019 menyatakan era digitalisasi tidak sepenuhnya mengurangi tenaga kerja manusia. Disitu disebutkan bahwa kita semua telah mendengar skenario malapetaka dan kesuraman pemecatan manusia besar-besaran yang disebabkan oleh teknologi dan otomatisasi, termasuk Robotic Process Automation (RPA), Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning.

Banyak yang memperkirakan penghapusan jutaan pekerjaan terutama dari industri Perbankan. Sebaliknya, laporan itu justru menyatakan tantangan bagi para pemimpin di sektor Perbankan adalah untuk menemukan dan/atau melatih SDM yang dibutuhkan dan untuk mengintegrasikan dan memanfaatkan kedua jenis tenaga kerja (digital dan manusia).

Perubahan terbesar dalam transformasi pekerja ini adalah kecepatan perubahan itu sendiri. Peningkatan keterampilan yang diperlukan dan adaptasi tenaga kerja akan terjadi lebih cepat daripada yang dapat ditangani oleh organisasi/perusahaan mana pun sendirian.

Berikut ini profesi baru dan Career Path Cybersecurity di dalam rumusan Peta Okupasi Keamanan Siber Nasional:

1. Chief Information Security Officer
2. Cyber Risk Specialist
3. Security Architect
4. Cryptographic Specialist
5. Cyber Incident Investigation Manager
6. Cyber Forensic Specialist
7. Manager Cybersecurity
8. Manajer Keamanan Jaringan / Network Security Manager
9. Cybersecurity Awareness Lead Officer
10. Incident Response Team Manager
11. Auditor Keamanan Informasi
12. Cryptographic Engineer
13. ICT Security Product Lead Evaluator
14. Threat Hunter
15. Penetration Tester
16. Cybersecurity Governance Officer
17. Digital Forensic Analyst
18. Cybersecurity Analyst
19. Cybersecurity Awareness Officer
20. Vulnerability Assessment Analyst
21. Network Security Administrator
22. ICT Security Product Evaluator
23. Cybersecurity Administrator
24. Cryptographic Analyst
25. Cryptographic Module Analyst
26. Digital Evidence First Responder
27. Junior Cybersecurity
28. Teknisi Perangkat Keras Kriptografi
29. Cybersecurity Operator
30. Cryptographic Administrator