455.000 Kartu Kredit & Debit Nasabah Turki Dijual di Online

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Cyberthreat.id – Ratusan ribu kartu pembayaran milik nasabah bank-bank Turki dijual secara online di Joker’s Stash, toko carding terbesar di internet.

Rinciannya, ada lebih dari 455.000 kartu pembayaran, tulis ZDNet, Rabu (11 Desember 2019) mengutip perusahaan keamanan siber asal Singapura, Group-IB.

Data, yang diterbitkan dalam empat paket antara 28 Oktober hingga 27 November 2019, merupakan penjualan terbesar rincian kartu pembayaran nasabah asal Turki dalam beberapa tahun terakhir.

"Kartu dari Turki sangat jarang di cardhops. Dalam 12 bulan terakhir, ini satu-satunya penjualan besar kartu pembayaran yang terkait dengan bank-bank Turki," kata Group-IB.

Group-IB, yang melacak pasar bawah tanah untuk kartu kredit curian, mengatakan dengan empat paket data nasabah (30 ribu + 30 ribu + 190 ribu + 205 ribu) tersbeut, peretas diperkirakan bisa menghasilkan uang lebih dari US$ 500.000.

Menurut Group-IB, tumpukan kartu tersebut, termasuk kartu debit dan kartu kredit, berasal dari dari bank-bank Turki.

Beragamnya jenis kartu dan bank penerbit menunjukkan data berasal dari sumber yang menangani pembayaran, bukan dari sistem bank tunggal yang diretas.

"Semua catatan kartu kredit dan kartu debit yang dikompromikan dalam database ini diidentifikasi sebagai data kartu mentah yang juga dikenal sebagai 'CC' atau 'fullz',” kata Dmitry Shestakov selaku Kepala Unit Penelitian Сybercrime Group-IB.

Informasi yang terdapat di dalamnya berupa tanggal kedaluwarsa, CVV / CVC, nama pemegang kartu, serta beberapa info tambahan seperti email, nama, dan nomor telepon.

Shestakov meyakini bahwa data bisa datang hanya dari tiga sumber: (1) pengguna yang tertipu memasukkan rincian kartu ke halaman phishing, (2) malware yang memanen data ini dari browser, atau (3) skimmer (penipu online) berbasis JavaScript yang mencuri data setelah pengguna memasukkannya di toko online yang diretas.

Pilihan ketiga kemungkinan besar jawabannya, tutur dia.

Ini adalah kumpulan kartu perbankan terbesar kedua yang ditemukan Grup-IB tahun ini. Pada Oktober lalu, perusahaan menemukan penjahat memasang untuk penjualan paket 1,3 juta kartu milik nasabah perbankan India. Perusahaan mengatakan ini adalah dump kartu terbesar yang pernah dicatat untuk dijual di Joker's Stash.

Namun, Shestakov mengatakan, telah melaporkan temuan itu ke otoritas Turki agar segera ditangani dengan cepat dan tepat.