Ini Dua Fokus Kominfo Menjadikan Indonesia Digital Nation

Menkominfo Johnny G Plate | Foto : Cyberthreat.id/Eman Sulaeman

Berlin, Cyberthreat.id- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menegaskan dua fokus utama pemerintah dalam upaya building digital nation.Dua hal tersebut adalah, pembangunan infrastruktur digital dan pegembangan digital talent.

Hal itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate dalam ajang Internet Government Forum 2019 di Berlin, Jerman.

Johnny mengatakan, pemerintah Indonesia tidak hanya fokus membangun infrastruktur, seperti jalan tol, bandar udara, dan pelabuhan, melainkan juga membangun infrastuktur digital seperti jaringan internet serat optik Palapa Ring sepanjang 330.000 km, 120.00 BTS, lima satelit telekomunikasi, dan menyusul tiga buah satelit multifungsi.

“Selain memberikan manfaat, infrastruktur digital yang dibangun harus mendukung kepentingan nasional,” kata Johnny melalui siaran pers, Jumat, (29 November 2019).

Selain infrastuktur fisik, lanjut Johnny, pemerintah Indonesia juga menyadari akan kebutuhan besar tenaga kerja terampil dalam bidang digital.

Pasalnya, pada 2035, permintaan talenta digital sekitar 110 juta orang, sehingga pemerintah Indonesia harus melakukan cara untuk memenuhi permintaan tersebut.

“Kami menjalankan berbagai program, seperti Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, Digital Talent Scholarship, dan Digital Leadership Academy, dengan tujuan untuk menciptakan digital talent sebanyak mungkin,” ujar Johnny.

Sementara itu, Direktur Badan Aksesibilitas Telkomunikasi dan Informasi (BAKTI) Anang Latif menambahkan,  perlunya kerjasama antar stakeholder untuk membangun Infrastruktur digital Indonesia.

“Untuk membangun Indonesia dengan jumlah penduduk 260 juta lebih, 17 ribu pulau, dan 80 ribu desa, dibutuhkan kerja sama semua pemangku kepentingan. Sekaligus memastikan masyarakat mendapatkan manfaat dari pembangunan isfratruktur digital, terutama mereka yang berada di daerah pelosok pedesaan,” ungkap Anang.

Anang mengibaratkan Indonesia seperti kapal besar yang mengangkut 260 juta lebih penduduk Indonesia.

“Tugas pemerintah melalui BAKTI memastikan agar seluruh penumpampang kapal mendapatkan akses layanan telekomunikasi dan internet,” jelas Anang.