Janji Teknologi dari Para Milenial Istana

Foto: Akun Twitter Jokowi

Cyberthreat.id - Presiden Jokowi memperkenalkan 7 staf khusus baru untuk membantunya dalam lima tahun ke depan. Semuanya dari kalangan Milenial. Tertua adalah Ayu Kartika Dewi berusia 36 tahun sementara termuda adalah Putri Tanjung berusia 23 tahun.

Apa yang bisa dijanjikan para Milenial ini untuk bangsa ke depan. Survei Alvara Research Center tahun 2018 menyatakan setidaknya 9 karakteristik Milenial di Tanah Air. Pertama, Milenial adalah kaum kecanduan internet yang membedakan mereka dengan generasi sebelumnya. 

Kedua, Milenial adalah orang yang selalu berpikir bekerja cerdas dan bekerja cepat. Ketiga, Milenial adalah kaum yang terbiasa multitasking atau melalukan beberapa pekerjaan sekaligus. Keempat, Milenial berdompet tipis namun bukan berarti miskin, tapi teknologi membuat mereka lebih suka dengan transaksi non tunai.

Milenial bukan kaum yang loyal atau mudah berpaling. Jika anda punya produk, maka Milenial adalah kalangan yang paling susah untuk dijadikan pelanggan setia. Milenial juga kaum yang sangat menyukai liburan dan suka berbagi serta mereka jauh lebih santai. Terakhir, Milenial adalah kaum yang cuek politik.

"Mereka ini harus memberikan solusi dan jalan keluar. Solusi yang terkait erat dengan teknologi karena mereka adalah kaum itu, ya hidup di era internet, medsos, fintech dan sebagainya," kata CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali kepada Cyberthreat.id.

Presiden Jokowi mengatakan ia membutuhkan Milenial dalam mengemban tugasnya terutama dalam memberitahu pemikiran-pemikiran out of the box.

"Tujuh anak muda ini adalah jembatan saya ke anak-anak muda, para santri, para diaspora. Sebagai staf khusus, mereka  jadi teman diskusi saya setiap bulan, setiap minggu, atau setiap hari.
Bersama mereka, saya bisa mencari cara  out of the box, yang melompat, mengejar kemajuan," kata Jokowi di akun Twitternya.

Digitalisasi dan Kreativitas

Milenial asal Papua, Gracia Billy Mambrasar (31 tahun), sebagaimana dilansir Setkab, Kamis (21 November 2019), menyatakan akan membawa pengalamannya untuk membantu presiden dan pemerintah Indonesia.

"Untuk menjangkau daerah-daerah terluar secara digital, secara teknologi, dan mengurangi digital divide. Jadi itu suasana berbeda yang akan kami bawa," kata Billy.

Putri Tanjung yang merupakan putri pengusaha Chairul Tanjung berjanji akan menyebarkan virus entrepreneurship dengan konsep creativepreneur (EO dan Agency). Chairul Tanjung adalah pemilik CT Corp yang salah kekuatan bisnisnya adalah media massa dan media online di Indonesia.

Putri juga menjabat sebagai Chief Business Officer Kreavi, yang merupakan platform kreatif yang punya 55.000 crative creators serta sudah membantu UMKM untuk repackage produk, mengajarkan branding dan kreatif.

"Apalagi di era digital itulah dibutuhkan anak-anak mudalah, ini di perannya anak-anak muda," kata Putri.

Ayu Kartika Dewi (36 tahun) yang merupakan pendiri dan mentor lembaga SabangMerauke (Seribu Anak Bangsa Merantau untuk Kembali) mengatakan, pentingnya anak muda untuk punya 21st century skills yang ia sebut dengan ada 4C (Critical thinking, Creativity, Communication, dan Collaboration).

"Kalau orang bisa berpikir kritis, bisa berkolaborasi itu harusnya Indonesia bisa lebih damai. Jadi kalau kita ngomongin toleransi itu enggak jauh-jauh dari kemampuan orang berpikir kritis," kata Ayu yang punya skill untuk melawan hoaks dan disinformasi.

Adamas Belva Syah Devara (29 tahun) yang dikenal sebagai CEO Ruang Guru mengatakan, anak-anak muda harus dilibatkan dalam kebijakan publik. Tentu saja kebijakan yang mereka bawa sesuai dengan karakteristik Milenial sebagaimana track record ia membesarkan Ruang Guru yang disebut sebagai Unicorn kelima Indonesia.

"Tentunya banyak sekali sektor strategis yang akan kami garap, mungkin kalau saya sendiri ada pendidikan, kepemudaan, kewirausahaan dan yang lain-lain."

Milenial lainnya adalah Andi Taufan Garuda Putra (32 tahun) yang juga dikenal sebagai CEO PT Amartha Mikro Fintech. Lulusan Harvard Kennedy School ini dikenal sebagai bos pinjaman online yang akan menggantikan peran bank di masa depan.

Aminuddin Maruf - Aktivis Kepemudaan serta mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII) dan dianggap sebagai aktrivis Milenial di era 4.0. Kemudian Angkie Yudistia - Pendiri Thisable Enterprise dan seorang difabel tuna rungu yang berjanji akan menjadikan teknologi sebagai solusi termasuk bagi 21 juta disabilitas di seluruh Indonesia.

"Sudah waktunya disabilitas bukan kelompok minoritas, tetapi kita dianggap setara, membentuk lingkungan inklusi dengan melalui Staf Khusus Presiden,” kata Angkie.