Ini 5 Fitur WhatsApp untuk Keamanan Privasi
Jakarta, Cyberthreat.id- WhatsApp, aplikasi pesan singkat milik Mark Zuckerberg berkomitmen untuk terus melakukan literasi kepada pengguna di Indonesia, demi menjaga kemanan data dan juga privasi pengguna. Hal ini, tidak terlepas dari jumlah pengguna WhatsApp yang cukup banyak di Indonesia.
Direktur Kebijakan APAC WhatsApp Clair Deevy mengatakan, WhatsApp memang fokus untuk melakukan program literasi untuk pengguna di Indonesia. Hal ini untuk memastikan kemanan dan kenyamanan para pengguna WhatsApp di Indonesia.
“WhatsApp 90% dipakai untuk komunikasi pribadi, sangat sedikit yang dipakai untuk obrolan grup. Oleh karenanya, kami fokus melakukan edukasi privasi pengguna. Kami juga fokus bermitra dengan mitra lokal, dengan ICT Watch, BSSN, dan Kominfo dan lainnya,” kata Deevy di Gedung Kominfo, Jakarta, Senin, (18 November 2019).
Dia menambahkan, selain memperbarui tools privasi di platform, edukasi pengguna merupakan hal yang penting dilakukan. “Kami targetkan ke komunitas-komunitas di Indonesia, termasuk juga anak-anak muda,” tambah Deevy.
Dalam kesempatan tersebut, Deevy juga mengungkapkan tentang sejumlah terobosan WhatsApp dengan meluncurkan berbagai fitur untuk melindungi privasi pengguna.
Pertama, fitur Block dan Report. “Kalau kita mendapatkan pesan dari orang tak dikenal, secara otomatis WhatApp akan memberikan pilihan, apakah ingin kita laporkan kontak itu atau mau kita blokir,” jelas Deevy.
Kedua, tanda untuk pesan forward. WhatsApp tahun lalu juga memberikan transparansi kepada pengguna terkait pesan yang mereka terima, apakah itu merupakan pesan yang ditulis sendiri atau hasil forward.
“Kami berikan tanda jika pesan tersebut merupakan hasil forward,” ungkap Deevy.
Ketiga, batasi jumlah forward. WhatsApp juga melangkah lebih jauh dengan membatasi jumlah pesan yang pengguna forward. “Jumlah pesan yang pengguna bisa forward paling banyak lima kali," imbuh Deevy.
Dia juga menyebutkan, dari inisiatif ini, terjadi penurunan pesan yang diteruskan di grup WhatsApp sebesar 25%. “Yang kami yakini adalah, dengan memberi pembatasan seperti itu kami bisa membantu menanggulangi bila ada penyebaran informasi yang keliru atau yang salah,” jelas Deevy.
Keempat, beri tanda pesan yang sudah di-forward sampai 5 kali. WhatsApp juga menghadirkan fitur baru, yakni memberi tanda pada pesan yang sudah dibagikan berkali-kali atau melebihi batasan lima kali.
“Fitur tanda pada pesan yang dibagikan berkali-kali atau melebihi batasan lima kali ini, artinya sumber pesan bukan dari teman-teman terdekat atau saudara terdekat," kata Deevy.
Kelima, pilih siapa yang bisa undang ke grup. Fitur privasi terbaru WhatsApp adalah kontrol setelan grup. Dengan fitur ini pengguna bisa mengontrol siapa yang bisa menambahkan ke grup dan siapa saja yang tidak.
"Kami paham pengguna WhatsApp sebetulnya ingin privasi lebih baik lagi. Jadi, kami tawarkan setelan baru, sehingga Anda sekarang bisa memilih siapa yang bisa atau tidak bisa mengambahkan kita ke grup. Jadi kita tahu bahwa memang teman terdekat kita saja yang bisa menambahkan ke grup,” tegas Deevy.