Ada Gelombang Protes BBM, Iran Blokir Internet
Teheran, Cyberthreat.id – Otoritas Iran telah membatasi akses internet di negara tersebut pada Minggu (17 November 2019) setelah dua hari terjadi gelombang protes besar karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Akses internet dibatasi sejak Sabtu (16 November) malam hingga berita ini ditulis, demikian diberitakan ISNA News yang dikutip France 24.
Keputusan itu dibuat oleh Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran dan meminta kepada penyedia layanan internet untuk segera mematikan internet.
Pembatasan internet terjadi setelah televisi pemerintah menuduh "media yang berlawanan" berusaha menggunakan berita dan video palsu di media sosial untuk membesar-besarkan protes sebagai "large and extensive”.
Netblocks, sebuah situs web yang memantau layanan online, mengatakan Sabtu malam, warga Iran tak bisa mengakses internet.
"Dikonfirmasi: Iran sekarang berada di tengah-tengah penutupan total nasional secara total; data jaringan waktu nyata menunjukkan konektivitas di 7 persen dari tingkat biasa setelah dua belas jam pemutusan jaringan progresif," tulis Netblocks di Twitter.
Dalam gelombang protes sejak Jumat kemarin, setidaknya satu orang dikabarkan tewas dan yang lainnya terluka, kata media Iran.
Protes itu meletus beberapa jam setelah harga bensin diumumkan naik dari biasanya 10.000 rial Iran menjadi 15.000 rial (dari Rp 4.000 menjadi Rp 6.000). Selain itu, pemerintah menjatah pembelian tiap bulan hanya sebanyak 60 liter (13 galon) dengan harga Rp 5.000 per liter. Bila pembelian lebih dari 60 liter, pembeli dikenakan biaya 30.000 rial atau Rp 12.000 untuk setiap liter tambahan.