Pemerintah Disarankan Adopsi Cloud untuk Registrasi CPNS

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Jakarta, Cyberthreat.id – Hampir tiap tahun pemerintah membuka lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Permasalan yang sering terjadi adalah pendaftaran secara online yang sering bermasalah.

Oleh karenanya, Ketua Komunitas Honeynet Project Indonesia, Dr. Charles Lim, menyarankan agar pemerintah bisa memanfaatkan teknologi komputasi awan (cloud computing). Ini dimaksudkan agar layanan bisa menyesuaikan ekspektasi jumlah peserta yang melakukan registrasi.

“Setiap tahun jumlah peserta pasti naik, tinggal dihitung kenaikan berapa sehingga kapasistas perangkat bisa disesuaikan dengan baik,” ujar Charles yang kini aktif sebagai dosen juga peneliti di Lab Cyber Security Swiss German University saat dihubungi oleh Cyberthreat.id, Kamis (14 November 2019).

Menurut Charles, melihat pada peningkatan jumlah pendaftar CPNS, sangat mungkin diperlukannya kapasitas cadangan untuk antisipasi saat yang mendaftar melebihi kapasitas yang tersedia. Cadangan tersebut bisa disediakan dengan menggunakan layanan cloud.

Layanan cloud dinilai Charles lebih murah dan efektif. Layanan cloud bisa disewa pada saat pendaftaran CPNS dan bisa dihentikan pada saat proses CPNS telah selesai dilakukan.

Seperti diketahui, sejak pemerintah resmi membuka pendaftaran CPNS 2019 pada 11 November hari lalu, sejumlah pendaftar sempat mengeluhkan situs web yang sulit diakses.

Menurut Charles, ada dua kemungkinan yang terjadi dengan kondisi tersebut. Pertama, memang server dari sistem tersebut tidak mampu menampung kapasitas atau bisa dibilang terlalu banyak yang mengakses situs tersebut.

Yang kedua, kemungkinannya situs web tersebut terkena serangan DDoS. Serangan itu berupa membanjiri atau memenuhi  lalu lintas pengunjung ke situs web sehingga menurunkan kerja server. Akibatnya, akses ke situs web tersebut menjadi sulit. Untuk membuktikannya DDoS atau bukan, kata dia, perlu melihat pada log dari situs web tersebut.

Menurut Charles, dengan menggunakan teknologi cloud sebagai cadangan dari server, persoalan situs web yang sulit diakses bisa dihindari.

“Misalnya server utama penuh, maka akan dialihkan ke server lain yang kapasitasnya masih tersedia, begitu terus sampai penuh,” ujar dia.

Tak hanya itu, Charles juga menyarankan agar situs web pendaftaran CPNS dipasangi oleh anti-DDoS agar layanan bisa berjalan dengan baik.

Redaktur: Andi Nugroho