Penipuan Situs Kencan Online di AS Meningkat
Cyberthreat.id - Penipuan di situs kencan online semakin marak di Amerika Serikat (AS). Data FBI sepanjang tahun 2019 mengindikasikan 80 orang melakukan penipuan di situs kencan online. Total kerugian sejauh ini diperkirakan mencapai 46 juta USD (Rp 648 miliar).
Tahap pertama yang dilakukan para penipu di situs kencan online adalah membuat profil sedemikian rupa. Setelah berkenalan dengan beberapa korban, si penipu akan melakukan kontak secara rutin hingga akhirnya menjalin sebuah hubungan.
Saat frekuensi komunikasi rutin sudah melahirkan kepercayaan, si penipu mulai mengarang cerita dan meminta banyak hal, termasuk uang.
"Tahun 2016, seorang wanita di Jepang mengirim uang sampai 200 ribu USD kepada pacar online-nya yang bekerja sebagai seorang marinir di Suriah," demikian kutipan artikel yang dilansir The Merkle, Kamis (14 November 2019).
Kenyataannya, si pria atau pacar online yang dimaksud tidak pernah ada. Profilnya palsu dan si penipu malah membuat jaringan ke 14 korban lain yang juga melakukan manipulasi perasaan korban.
Sekitar 75 persen pengguna situs kencan online berusia di bawah 30 tahun. Jika dihitung pengguna usia dibawah 40 tahun, pengguna situs kencan online lebih dari 90 persen. Di AS, pengguna situs kencan online mencapai 35 persen dari populasi.
Sepanjang tahun 2010-2012, seorang wanita di AS kehilangan hampir 1 juta USD di situs kencan online. Wanita yang diidentifikasi bernama Debby Johnson itu bahkan mempercayakan informasi pribadi kepada si penipu.
"Tabungan, uang pensiun, aset investasi milik Johnson dikuras."
Sebuah kampanye online 'Lindungi Hati dan Dompet Anda' di AS menyatakan menggunakan situs online tidak salah, tapi ketika anda benar-benar percaya bahwa si pacar online adalah orang yang tepat, maka itulah awal masalah.
Baru-baru ini Lindungi Hati dan Dompet Anda menggelar kampanye ke anak-anak muda agar berhati-hati menampilkan informasi di media sosial, terutama yang aktif menggunakan situs kencan online. Ada ribuan situs kencan online yang aktif di AS sehingga para pengguna diminta untuk waspada.
"Pastikan orang yang anda kenal di situs itu orangnya benar-benar ada. Apakah dia gunakan foto palsu, semua bisa dicek. Kemudian pastikan situs online yang Anda gunakan resmi, tidak abal-abal."
Ada korban yang tidak melaporkan telah mengalami penipuan di situs kencan online. Kebanyakan alasannya karena malu dan jumlah kerugian yang diderita sedikit. Namun, bisnis penipuan di situs kencan online ini dibikin menjadi sebuah jaringan.
Artinya, satu penipu bersama jaringannya bisa memiliki puluhan korban. Ketika jumlah kerugian yang sedikit tapi masif, dan tidak dilaporkan, maka disitulah keuntungan bisa didapatkan si penipu.