Portal CPNS Sulit Diakses, Alfons: Masalah Bertahun-tahun
Cyberthreat.id - Pakar IT dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menilai sulitnya mengakses portal pendaftaran CPNS (sscasn.bkn.go.id) sebagai persoalan menahun yang tak kunjung selesai. Seharusnya persoalan seperti ini bisa diprediksi karena masalah selalu timbul ketika layanan diakses banyak orang dalam satu waktu.
"Sebenarnya ini adalah kesalahan dan pengalaman bertahun-tahun yang bisa diprediksi dari awal. Belajarlah dari pengalaman yang bertahun-tahun itu. Masa keledai terperosok ke lubang yang sama berkali-kali," kata Alfons kepada Cyberthreat.id, Selasa (12 November 2019).
Menurut Alfons, masalah utama dari kesulitan dalam mengakses portal CPNS berasal dari sumber daya manusianya. Sementara untuk masalah sistem elektronik yang digunakan, tetap saja tergantung kepada kualitas manusia yang menjalankannya.
"Ini orang yang dibelakang sistemnya bagaimana. Adminnya, pengambil kebijakannya dan semua SDM-nya. Kalau sistemnya mah gitu-gitu aja dari dulu," ujarnya.
Solusi untuk mengatasi persoalan ini harus SMART. Agar pengalaman serupa tidak berulang lagi, Alfons mengatakan Pemerintah harus bisa menemukan solusi smart. Misalnya dijadikan pendaftaran bergelombang atau dibagi per wilayah.
"Mungkin orang kepikiran dari berbagai macam sudut. Bisa disiapkan servernya yang banyak atau cluster-nya. Memang tidak harus selalu menyiapkan server banyak untuk menghadapi beberapa orang karena logikanya pada satu titik orangnya akan sangat banyak sekali."
Plt Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono mengatakan, memang ada laporan soal sscasn.bkn.go.id sulit diakses. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya peminat CPNS. Semua keluhan peminat CPNS tumpah ruah di laman media sosial.
"Namanya juga orang seluruh Indonesia yang mendaftar sangat banyak dan traffic-nya naik sehingga memang agak lambat," kata Paryono dilansir Kompas.
BKN, kata Paryono, memang telah berupaya mengambil langkah preventif namun tetap saja masalah serupa terjadi. Ia mengatakan akan menyesuaikan jumlah bandwidth, agar masalah kesulitan mengakses atau situs menjadi lambat bisa diminimalisir.
"Kapasitas sudah 60 persen atau 70 persen, maka bandwidth juga akan dinaikkan. Itu memang sudah rencananya dari awal, tapi begitu turun (traffic-nya) nanti akan disesuaikan bandwidth-nya," kata Paryono.