Mesin AI Yandex Pun Bisa Menulis Puisi dan Musik
Cyberthreat.id – Yandex bukan lagi sekadar mesin peramban. “Google-nya Rusia” ini telah beroperasi di area mesin penerjemahan, menjual dan mengantarkan barang, dan menyajikan makanan.
Tak hanya itu, Yandex juga membantu pengguna untuk meneleponkan taksi, menjadi bioskop pribadi (berkat database film Kinopoisk), membantu pengguna mencari ilmu, bahkan mengejar kereta.
“Yandex mulai ada di semua aspek kehidupan masyarakat Rusia,” tulis BBC.
Anda mungkin merasa bahwa telepon pintar Anda bahkan lebih mengetahui Anda ketimbang pasangan sendiri. Dengan segala keterlibatan Yandex di dalam aktivitas online di Rusia, Yandex memiliki akses pada data pengguna yang sangat besar.
Seluruh data tersebut “disuapkan” ke mesin AI perusahaan, yang pada akhirnya membuat mesin ini semakin berkembang lebih besar, dan lebih besar lagi.
Berita Terkait:
- Mengenal Yandex, Sang Raksasa Mesin Pencari Asal Rusia
- Kebesaran Yandex Berkat Mantan Para Awak Google
- Tak Sekadar Peramban, Yandex adalah Pioner Mobil Otonom
Menulis puisi dan musik
Melalui teknologi AI, perusahaan meluncurkan Yandex.Autopoet , sebuah algoritma yang “menulis” puisi dengan menirukan gaya tulisan pujangga-pujangga terkenal.
Yandex menyediakan kolom penerjemahan puisi menjadi bahasa emoji, bahkan menambahkan kolom bahasa peri dari film Lord of The Ring ke Yandex.Translator beberapa waktu lalu.
Mesin AI Yandex bahkan bisa menulis musik. Dalam Yet Another Conference 2017, sebuah orkestra menampilkan musik pembuka dengan gaya komposer Alexander Scriabin, padahal musik itu ditulis dengan perangkat lunak.
"Kami membutuhkan seseorang untuk menjadi kepala ‘proyek gila’," kata Arkady suatu ketika. Dia mungkin tidak bercanda.
Yandex saat ini telah memiliki layanan taksi di Lithuania, Latvia, dan Estonia. Tidak mengherankan bila raksasa TI Rusia ini beroperasi di negara-negara yang dulu merupakan bagian dari Uni Soviet.
Ketika Yandex beroperasi di Turki, negara tetangga yang hubungannya pasang-surut, ini sedikit mengejutkan. Yandex masuk ke pasar Turki pada saat negara tersebut masih jauh lebih pro-Barat ketimbang sekarang.
Kini, tampaknya Yandex tidak akan berhenti mencoba melakukan hal-hal baru.