Bangun Talenta ICT, Huawei Gandeng 8 Kampus di Indonesia
Bandung, Cyberthreat.id – Huawei Indonesia berkomitmen mendukung pembangunan ekosistem teknologi jaringan generasi kelima (5G) melalui peningkatan kemampuan dan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
Director of Goverment Affairs Public Affairs and Communications Department Huawei Indonesia, Yenty Jorman, mengatakan, saat ini Huawei sedang fokus pada pengembangan kemampuan SDM dan berbagi pengetahuan ke berbagai stakeholder melalui program SmartGen
“Kita membuat workshop berjudul 5G Open mindset, itu merupakan bentuk kita mempersiapkan dari SDM-nya dulu. Jadi, dari sisi network akan diserahkan ke pemerintah, artinya seberapa jauh pemerintah itu siap,” ujar Yenty kepada Cyberthreat.id dalam acara diskusi bagian dari program SmartGen di ITB, di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9 November 2019).
Yenty mengatakan, program SmartGen dilaksakan dengan tujuan membangun kesiapan ekosistem 5G, yang mencakup sisi teknis (manajemen spektrum, ketersediaan perangkat, serta model bisnis yang menguntungkan) maupun non-teknis seperti pemahaman dasar terhadap 5G, serta kemampuan SDM Indonesia untuk mendapatkan keuntungan dari teknologi itu.
Sejauh ini, Huawei sudah bekerja sama dengan beberapa lembaga pemerintah seperti Kementerian Kominfo, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Koordinator Perekenomian, dan Bappenas.
Untuk kalangan akademisi ada delapan universitas yang digandeng Huawei Indonesia, seperti UI, ITB, Telkom University, UNPAD, UNDIP, UGM, UMN, dan ITS. Kerja sama dengan akademisi, menurut Yenty, menjadi hal sangat penting karena berkaitan dengan riset dan pengembangan.
“Kerja sama dengan akademisi lebih ke ICT talent. Jadi, selain mempersiapkan talenta–talenta dari akademi, tentunya juga bisa membangun ekosistem talenta di Indonesia. Dan, beberapa kegiatan yang ada menjadi bagian dari membangun ekosistem talenta itu sendiri,” ujar dia.
Program SmartGen menjadi salah satu program yang dilakukan Huawei untuk menjembatani pengetahuan yang didapatkan oleh mahasiswa di perguruan tinggi dengan kebutuhan industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Dalam program SmartGen ada beberapa aktivitas, seperti, Huawei ICT Academy, ICT Competition, Seeds for The Future, TechDay, dan Job Reqruitment.
Untuk saat ini, pada platform ICT Academy, hanya ada dua modul belajar, yaitu network dan cloud. Sejauh ini, menurut Yenty, baru ada delapan universitas yang bekerja sama mengambil modul mengenai network.
“Semoga di tahun depan sudah mulai siap untuk mengambil modul cloud. Saat ini baru ITB yang mengambil modul cloud, kami harap 7 lainnya juga segera mengambil,” kata dia.
Tak hanya itu, tiap tahun Huawei Indonesia juga mengirimkan 10 siswa terbaik dari universitas yang bekerja sama untuk berangkat ke China untuk belajar teknologi dan budaya China,” ujar Yenty.
Kompetensi dari program SmartGen tiap tahun selalu diperbarui sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi. Melalui SmartGen, Huawei akan memfokuskan terhadap topik-topik terkini dalam dunia TIK, seperti 5G, big data, kecerdasan buatan (AI), komputasi awan (cloud computing), IoT (Internet of Things), dan blockchain.
Redaksi: Andi Nugroho