Disoroti Keamanan Data Pengguna AS, Ini Jawaban TikTok

TikTok | Foto: techlomedia.in

Washington, Cyberthreat.id – TikTok, perusahaan aplikasi berbagi video yang populer asal China, menyurati anggota parlemen Amerika Serikat terkait dengan perusahaan yang disoroti soal keamanan data pribadi warga AS.

Dalam suratnya, TikTok menegaskan, bahwa perusahaan tak ada afiliasi dengan negara atau pemerintah China.

TikTok, sebuah unit usaha dari induk perusahaan ByteDance Ltd yang berbasis di China, mengatakan, bahwa perusahaan telah menyewa perusahaan audit yang berbasis di AS untuk menganalisis praktik keamanan data TikTok.

“TikTok mengklaim mereka tidak menyimpan data pengguna Amerika di Cina. Itu bagus,” kata Senator Johs Hawley yang menerima surat itu sekaligus pemimpin sidang rapat soal keamanan data pada Selasa (5 November 2019).

“Tetapi, yang diperlukan hanyalah satu ketukan di pintu perusahaan induk mereka yang berbasis di China dari seorang pejabat Partai Komunis untuk data yang akan ditransfer ke tangan pemerintah Cina," Hawley, politisi Republik, mengatakan pada sidang subkomite Senat Komite Kehakiman.


Berita Terkait:


Pekan lalu, Reuters melaporkan bahwa Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) merilis tinjauan keamanan nasional TikTok.

Dalam surat itu yang diteken General Manager AS TikTok Vanessa Pappas, perusahaan mengatakan, bahwa mereka menyimpan semua data pengguna AS di Amerika Serikat, dengan cadangan di Singapura.

Pappas juga mengatakan, perusahaan berencana membentuk komite ahli luar untuk memberikan saran tentang moderasi konten dan transparansi. TikTok juga tidak akan menerima iklan politik.

Hawley meminta agar para eksekutif TikTok bersaksi di depan komite di bawah sumpah dan menyebut perusahaan adalah ancaman terhadap keamanan nasional. Sayangnya, eksekutif TikTok tidak hadir pada persidangan, kemarin.


Berita Terkait:


TikTok telah tumbuh lebih populer di kalangan remaja AS pada saat meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing karena perdagangan dan transfer teknologi. Sekitar 60 persen dari 26,5 juta pengguna aktif bulanan TikTok di AS berusia antara 16-24, kata perusahaan itu tahun ini.

Dalam suratnya, TikTok mengatakan investornya adalah investor institusi besar dan aplikasi itu tidak tersedia di China.

Hanya, tinjauan keamanan nasional yang dilakukan AS difokuskan pada pemilik TikTok, ByteDance Technology Co asal Beijinh, yang mengakuisisi aplikasi media sosial Musical.ly di AS. Akuisisi itu dilakukan dua tahun lalu dengan nilai US$ 1 miliar.

Seruan untuk menyelidiki TikTok bergulir sejak sepekan terakhir yang disuarakan oleh anggota parlemen AS. Mereka menilai TikTok dikhawatirkan menyensor konten yang sensitif secara politik. Parlemen juga mempertanyakan tentang perusahaan menyimpan data pribadi.