Kebijakan Iklan Politik Facebook Penuh Tipu Daya

Ilustrasi

Cyberthreat.id - Facebook menolak iklan politik kandidat Gubernur California, Adrien Hampton, yang diduga menjalankan politik kebohongan. Hampton bukanlah politisi melainkan seorang aktivis. Ia hanya ingin membuktikan kebijakan Facebook benar-benar dijalankan atau tidak.

Padahal, menurut aturan perusahaan, semua jenis iklan politik diperbolehkan tayang karena Facebook merasa tidak bertanggung jawab atas kebenaran atau integritas pesan yang disampaikan kandidat politik karena itu urusan pemilih.

Dalam beberapa pekan terakhir Facebook dikecam karena kebijakan tersebut. Platform raksasa milik Mark Zuckerberg itu telah menyatakan dengan tegas mengizinkan iklan politik demi menyongsong Pilpres 2020 yang berlangsung 3 November. Kebijakan ini berbeda dengan Twitter yang melarang iklan politik.

Kebijakan ini juga bertentangan dengan mayoritas karyawan Facebook yang akhirnya melayangkan surat kepada Zuckerberg. Surat yang didapatkan pertama kali oleh New York Times tersebut menyatakan Facebook harus lebih selektif dalam memilih iklan politik.

Para karyawan berpesan agar Facebook tidak melanjutkan kebijakan iklan politik yang penuh tipu daya. Apalagi, rakyat AS harus belajar dari Pilpres AS 2016 yang diisi gelombang disinformasi dan hoaks.

Salah satu contoh iklan tipu daya politik Facebook adalah ketika Donald Trump memasang iklan kampanye yang menyindir Joe Biden berkolusi dengan Ukraina. Padahal ini tidak benar.

"Hampton menunjukkan bahwa kebijakan (iklan politik) Facebook penuh lubang," sebagaimana dilansir Technology Review, Rabu (30 Oktober 2019).

Technology Review memuji cara Adrien Hampton mengkritik Facebook. Faktanya, Facebook langsung reaktif merespon tindakan Hampton.

Fakta lain yang harus diketahui publik adalah Facebook tidak memperhatikan hal-hal yang sangat krusial dan sangat berbahaya dalam aliran informasi, terutama untuk pemilih yang akan menjatuhkan pilihan kepada kandidat. Mereka bisa saja tertipu.

"Kebebasan berbicara dan pembayaran iklan berbayar tidak sama. Kami ingin melihat perubahan yang sebenarnya," demikian kutipan surat karyawan Facebook kepada Zuckerberg.