Fraud Biro Jodoh dan Phishing Dominasi Cybercrime di Kanada

Ilustrasi

Cyberthreat.id - Kepolisan Provinsi Ontario (OPP) Kanada menyatakan kerugian akibat cybercrime sepanjang Januari-September 2019 mencapai 40 juta USD (Rp 650 Miliar).

Sayangnya jumlah ini belum maksimal karena banyak korban yang belum melaporkan. Pusat Anti-Fraud Kanada menyatakan jumlah cybercrime akan terus meningkat hingga akhir tahun ini.

"Phishing dan penipuan biro jodoh mendominasi dan masih menjadi cara utama penipu memeras uang dari korban mereka," demikian kutipan OPP dilansir Global News, Minggu (27 Oktober 2019).

OPP mengatakan para korban tidak berani melaporkan karena mereka terkena scammed sebagai akibat dampak emosional dan rasa malu. Kasus penipuan biro jodoh jumlahnya hampir setengah kerugian tetapi yang melaporkan adalah hal yang sulit.

Kepolisian belum mengeluarkan data resmi cybercrime tahun ini. Informasi ini sengaja disebar dengan tujuan agar publik lebih waspada sekaligus meningkatkan cybersecurity awareness.

Tahun lalu 776 orang Kanada melaporkan kehilangan 23 juta USD (Rp 322 Miliar) dalam penipuan berkaitan dengan romansa di biro jodoh. Polisi memperkirakan jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi, dengan kemungkinan 95 persen dari kejahatan ini tidak dilaporkan.

OPP menyarankan siapa pun yang menjadi korban penipuan untuk segera menghubungi polisi, berhenti berkomunikasi dengan scammer dan beri tahu lembaga keuangan Anda. 

Mereka juga menyarankan orang untuk menyimpan semua catatan dan korespondensi dengan scammer; ubah semua kata sandi akun, termasuk untuk media sosial; dan perbarui perangkat lunak keamanan komputer Anda.