Ronaldo Lebih Kaya Lewat Instagram
Cyberthreat.id - Cristiano Ronaldo memiliki penghasilan jauh lebih besar dari akun Instagram miliknya ketimbang bayaran sebagai bintang sepak bola memperkuat klub raksasa Italia, Juventus.
Business Insider melaporkan penghasilan Cristiano Ronaldo dari Instagram mencapai 47,8 juta USD (Rp675 miliar). Bandingkan dengan pendapatannya dari Juventus di kisaran 34 juta USD (Rp480 miliar).
"Anda buka Instagram lalu buka akun Cristiano Ronaldo. Di situ lebih banyak kerja sama bisnis dengan merek terkenal di luar olahraga," kata Nicola Cronin, eksekutif pemasaran Hopper HQ.
Rata-rata postingan Cristiano Ronaldo sebagai iklan dihargai 375 ribu USD atau Rp 13,7 miliar. Dari situ bisa dilihat betapa berharganya klik dan data-data yang dikumpulkan dari sebiji postingan megabintang yang memiliki 186 juta follower di Instagram.
Jika data-data itu diolah lebih lanjut menggunakan deep learning, bisa menghasilkan predictive analytics yang mampu menyasar penggemar Cristiano Ronaldo di seluruh dunia.
Artinya, data dari akun Instagram Cristiano Ronaldo bisa diintegrasikan dengan data lain seperti lewat Facebook dan WhatsApp. Diketahui Facebook, Instagram dan WhatsApp berada di bawah satu payung besar Facebook, Inc.
"Diantara merek besar yang menggunakan Ronaldo adalah Clear, Nike Football dan Six Pad. Semua mengincar klik dan pengaruh Ronaldo yang begitu luar biasa."
Tahun 2018, Tribe Companies, sebuah perusahaan digital yang menyediakan
marketplace bagi para influencer, menawarkan layanan untuk bisa menjadi promotor sebuah produk di Instagram dengan minimal 3.000 pengikut.
Pengguna Tribe di Inggris mendapatkan rata-rata penghasilan 144 USD (sekitar Rp 2 juta) hingga 787 dolar AS (sekitar Rp 11,3 juta) untuk setiap postingan iklan. Bisa dibayangkan penghasilan Ronaldo dengan 816 juta pengikut yang berada di seluruh dunia.
"Memang iklan di media sosial jauh lebih efektif ketimbang di media konvensional. Semua orang kini punya akun media sosial dan terpenting adalah data perilaku orang bisa dikumpulkan dan diolah kembali," ujar Managing Director RTB House Asia Tenggara, Chandra Kuncara, saat berbincang dengan Cyberthreat beberapa waktu lalu.
RTB House adalah perusahaan digital dengan layanan big data menjadi predictive analytics. Layanan RTB digunakan Unicorn dan Decacorn di Indonesia hingga puluhan perusahaan pemasar online.
Sebut saja Bukalapak, Blibli, Lazada, Fabelio, Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, Tiket.com, OYO Rooms dan Shopee. Data yang dikumpulkan termasuk dari media sosial seperti Instagram, Facebook dan WhatsApp.